Sukses Kendalikan Kenaikan Harga saat Idul Fitri, Indeks Inflasi Kota Kediri Terendah se-Jatim
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 05 Mei 2023 19:04 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tingkat inflasi Kota Kediri bulan April 2023 secara MtM merosot di angka 0,13 persen. Hal tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya.
Kepala BPS Kota Kediri, Pardjan, mengatakan bahwa penurunan inflasi karena upaya TPID (tim pengendali inflasi daerah) yang sukses melakukan pengendalian harga komoditas, salah satunya melalui operasi pasar murah yang dilakukan secara rutin.
BACA JUGA:
Koordinasi Reviu Masterplan Smart City, Diskominfo Kota Kediri Undang Tim Pelaksana dari Setiap OPD
Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
Arahan Pj Wali Kota Kediri di Sosialisasi Penilaian Mandiri dan Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi
"Angka inflasi Kota Kediri pada April berada jauh di bawah inflasi Jawa Timur, yakni 0,30 persen dan nasional yakni 0,33 persen," ujarnya, Jumat (5/5/2023).
Menurut dia, ada 10 komoditas penyumbang inflasi di Kota Kediri saat itu, yakni daging ayam ras menyumbang inflasi 0,089 persen, beras 0,068 persen, dan angkutan antarkota inflasi 0,055 persen.
Kemudian, tarif kereta api inflasi 0,045 persen, emas perhiasan 0,028 persen, rokok kretek filter 0,028 persen, bahan bakar rumah tangga 0,026 persen, teh siap saji 0,025 persen, tomat 0,020 persen, dan tongkol diawetkan 0,018 persen.
Di samping itu, kata Pardjan, terdapat pula sepuluh komoditas penghambat inflasi, seperti cabai rawit mengalami deflasi sebesar -0,280 persen, telur ayam ras -0,036 persen, cabai merah -0,015 persen, serta bayam -0,011 persen.
Lalu, bawang putih -0,008 persen, pepaya -0,007 persen, kentang -0,007 persen, bawang merah -0,006 persen, kelapa -0,006 persen, dan sabun cair/cuci piring -0,005 persen.
Guna menjaga stabilitas harga pada bulan ini, Pardjan mengimbau kepada pemerintah daerah setempat agar tetap melangsungkan operasi pasar murah serta melakukan pemantauan harga dan stok secara rutin.
“Itu perlu dilakukan dengan tujuan mengecek ketersediaan komoditas dan mengantisipasi terjadinya lonjakan harga bahan kebutuhan di bulan berikutnya,” tuturnya.
Simak berita selengkapnya ...