Marak Kekerasan Seksual di Sampang, Formasa Minta Dewan Ambil Sikap
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Mutammim
Selasa, 23 Mei 2023 15:24 WIB
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Kasus kekerasan seksual di Sampang mengalami peningkatan sejak 2020 hingga saat ini. Padahal, daerah yang dipimpin Slamet Junaidi itu dinobatkan sebagai kabupaten layak anak pada 2022.
Meningkatnya kasus tersebut menjadi tuntutan massa aksi yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sampang (Formasa) saat menggelar demo di DPRD, Senin (22/5/2023). Orator perempuan dari Formasa, Zahratul Laili, mengecam keras terhadap wakil rakyat yang terkesan abai membela korban.
BACA JUGA:
Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
Polisi Belum Temukan Titik Terang Kasus Mayat Bayi di Bibir Pantai Camplong Sampang
"Sejauh ini belum ada wakil rakyat secara kelembagaan mengambil sikap untuk membela masyarakat yang menjadi korban pelecehan seksual," ujarnya.
Ia merinci, terdapat 7 kasus persetubuhan dan 6 kasus pencabulan pada 2020, dan tahun berikutnya terjadi 12 kasus persetubuhan dan 6 kasus pencabulan, kemudian terdapat 13 kasus persetubuhan dan 6 kasus pencabulan di 2022, sedangkan awal tahun ini terdapat 1 kasus pencabulan.
"Kasus kekerasan seksual dan pencabulan setiap tahunnya terus meningkat. Seperti halnya pemerkosaan bergilir oleh 9 pelaku dan lebih mirisnya lagi seorang ODGJ ditemukan melahirkan di sebuah gedung RPS milik Dinsos Sampang pelakunya tidak ditindak," paparnya.
Simak berita selengkapnya ...