Tafsir Al-Hijr 47: Wanita Surga Rajin Merawat Ranjang
Sabtu, 13 Juni 2015 17:12 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'i MAg. . .
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
BANGSAONLINE.com - Dua sifat dari penghuni surga telah dipaparkan, yaitu mereka yang tidak punya rasa dengki sama sekali dan hidup rukun bersaudara. Kini dibahas sifat ketiga, yakni: "ala surur mutaqabilin mutaqabilin".
Mereka berasyik-asyikan di ranjang surga, mengadu kasih dalam posisi berhadap-hadapan. Ada dua hal yang menarik dibahas, pertama, soal makna kata "surur" dan kedua: "mutaqabilin", posisi berhadap-hadapan. Apa isyarat di baliknya ?.
Pertama, kata "surur" adalah bentuk jamak dari isim mufrad "sarir", artinya tempat tidur atau ranjang. Kenapa dalam mendiskripsikan keadaan surga kata "surur/ranjang" disebut?.
Orang dewasa pasti bisa menerka, bahwa surga itu tempat mewah, tempat bersenang-senang menumpahkan hasrat biologis dan melampiaskan nafsu seksual tanpa batas. Namanya adegan seksual, umumnya terjadi di atas ranjang atau tempat tidur. Maka benar, Tuhan mengabarkan adanya ranjang di surga yang menggairahkan.
Simak berita selengkapnya ...