Petani Sayur Organik Binaan PT Holcim Tuban Masih Terkendala Pemasaran
Jumat, 19 Juni 2015 17:25 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gara-gara kesulitan memasarkan, sejumlah petani sayuran organik di bawah binaan PT Semen Holcim Tuban menjadi sulit berkembang. Akibatnya, setiap kali kali panen raya, hasil panen para petani organik tersebut terpaksa dikonsumsi sendiri bahkan juga dibagikan tetangga.
Seperti yang dialami Khomsatun (42), petani sayur organik asal Desa Karang Asem, Kecamatan Jenu, Tuban saat ditemui BANGSAONLINE.com, Jum’at (19/6) di rumahnya. Ia mengatakan, setiap kali panen raya para ibu-ibu petani sayur organik merasa kebingungan untuk menjualnya. Sebab, saat ini belum ada pasar yang khusus menjual sayuran organik.
BACA JUGA:
Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk
Simak Cara Mengendalikan Hama Penggerek Tongkol Jagung
Jumpa Ratusan Petani, Wakil Wali Kota Pasuruan Tegaskan Salah Satu Kunci Pembangunan
Petrokmia Gresik Sukses Uji Coba Pemupukan Tanaman Padi dengan Drone
“Bingung menjualnya, ya terkadang dikonsumsi sendiri, terkadang ya dibagikan tetangga,” keluh ibu rumah tangga yang nyambi sebagai penjahit ini.
Sejak menjadi petani sayuran organik pada 6 bulan lalu sampai sekarang, sayur organik yang sudah dihasilkan Khomsatun di antaranya adalah kangkung, pare, sai, terong ungu, labu kendi, tomat, pak coi, gambas dan kailan.
Simak berita selengkapnya ...