Gubernur Khofifah Sabet Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gubernur Khofifah Sabet Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 15 Agustus 2023 16:32 WIB

Gubernur Khofifah saat berbaur dengan petani.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur meraih penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan). Penghargaan ini diberikan atas kontribusi dan keberhasilannya dalam mendukung strategi pencapaian peningkatan produksi pertanian.

Apalagi, mantan Menteri Sosial itu sukses mempertahankan Provinsi Jawa Timur sebagai penghasil atau produsen padi tertinggi nasional melalui inisiasi pertanian presisi, intensifikasi, dan optimalisasi lahan.

Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin, didampingi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kepada Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, di Istana Wakil Presiden RI, Senin (14/8/2023).

Atas torehan ini, berterima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat. Menurut dia, penghargaan itu adalah hasil kerja keras seluruh stakeholder termasuk para petani, gapoktan, serta perguruan tinggi sehingga Jawa Timur bisa berkontribusi meningkatkan produksi pertanian nasional.

"Alhamdulillah, ini adalah capaian kita bersama. Terimakasih untuk para petani, peneliti di bidang pertanian, gapoktan serta perguruan tinggi dan semua elemen yang telah mendukung setiap upaya maksimalisasi pertanian di Jatim," ujarnya, Selasa (15/8/2023).

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi di Jatim tahun 2020 mencapai 9,94 juta ton, tahun 2021 sebesar 9,789 juta ton dan tahun 2022 sebesar 9,53 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Dan produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 5,50 juta ton.

Gubernur menyebut, tingginya produksi padi ini salah satunya didorong oleh pemanfaatan teknik mekanisasi. Dimana, proses panennya sebagian sudah menggunakan combine harvester sehingga bisa mengurangi potensi loss 9 sampai 11 persen.

"Kemudian proses pasca panennya sebagian menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) modern baik dryer maupun Rice Milling Unit (RMU). Cara-cara seperti inilah yang terus kita dorong untuk bisa dimanfaatkan semua petani di Jatim," tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan , juga telah menyiapkan berbagai program menuju pertanian presisi. Antara lain penggunaan varietas unggul (produksi tinggi dan tahan kekeringan/banjir) bermutu dengan masa tanam lebih cepat.

Selanjutnya, penggunaan pupuk secara berimbang dengan ‘7 Tepat. Yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, tepat waktu dan tepat sasaran.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video