Tafsir Al-Hijr 48-50: Penghuni Surga Tidak Bisa Dipraperadilkan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr 48-50: Penghuni Surga Tidak Bisa Dipraperadilkan

Jumat, 26 Juni 2015 16:26 WIB

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'i MAg. . . 

BANGSAONLINE.com - Ayat sebelumnya bertutur tentang penghuni surga yang tak punya rasa dengki dan iri. Mereka bersaudara, serba terbuka dan saling legawa dalam hal apa saja. Hal itu karena tidak ada lagi sesuatu yang tidak bisa dicapai. Semua yang diinginkan pasti terpenuhi begitu saja, otomatis dan memuaskan, sehingga tidak satupun persoalan mengganjal dalam hati.

Tidak sama dengan di dunia, cita-cita yang diharap sering kali kandas karena berbagai kendala, termasuk terhalang oleh orang lain yan punya kepentingan yang sama. Apalagi bila fasilitas itu terbatas, sementara yang merebut tak terhingga jumlahnya.

Kursi pimpinan, baik kepala negara, kepala daerah, kepala direktorat dan sebangsanya cuma satu, tapi yang mengincar lebih dari satu. Umumnya, masing-masing tak ada yang mau mengalah, bahkan acap kali melakukan segala cara. Begitulah dunia, semua orang ingin menjadi nahkoda, tapi sayang, kursi nahkoda cuma satu.

Berbahagialah orang yang mengerti bahwa menjadi nahkoda itu lebih pada sebuah amanat, bukan sebatas rejeki. Karena begitu termanjakan dan serba terpenuhi, maka tak pernah ada kepayahan sedikitpun atas mereka."la yamaasuhum fiha nashab". Yang ada hanya enak, uenak dan uenak poll.

Terdorong perasaan ragu atas kenikmatan surga yang tak berujung kepayahan, seorang teman bertanya. "Apa iya, setelah melampiaskan hasrat biologis pol-polan tidak payah sama sekali?".

Penulis menjawab: ya, memang begitu, teman.

"Jika saya menginginkan bersenggama dan keluar sperma terus-menerus, apa itu bisa dinikmati?".

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video