Usai Digusur, PKL Alun-alun Kota Mojokerto Minta Dukungan ke DPRD
Selasa, 07 Juli 2015 19:30 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Belasan Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Kota Mojokerto berjuang mencari keadilan di DPRD setempat dan Wali Kota, pasca dirazia Pol PP, 16 Juni silam. Perwakilan 121 pedagang makanan dan minuman (mamin) serta permainan anak itu meminta toleransi Wali Kota, Mas'ud Yunus agar diperkenankan berdagang selama Ramadan.
"Kita berjuang ke DPRD untuk mencari dukungan dari wakil rakyat. Wali Kota sudah tidak bisa memberi solusi kepada rakyatnya dalam perundingan Kamis (2/7) lalu," kata Ketua Paguyuban, PKL Alun-alun, Nuradi, Selasa (7/7).
BACA JUGA:
Tunjukkan Komitmen Perangi Narkoba, Pj Wali Kota Mojokerto Kembali Launching Kelurahan Bersinar
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Jadi Penyuluh Antikorupsi
Pj Wali Kota Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Masyarakat
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Cek Status Pemilih Jelang Pilkada 2024
Nuradi berharap, komisi-komisi DPRD memberi surat dukungan kepada PKL dan mengirimkannya ke kepala daerah. "Sebenarnya, wali kota sudah tidak bisa memberikan kepastian apapun kepada pedagang. Meski, wali kota sempat mencetuskan ide pembuatan pujasera dan membeli bekas gedung bioskop Indra sebagai sarana relokasi. Karenanya, kami mau komisi-komisi Dewan memberi dukungan secara tertulis kepada kami," harapnya.
Menurut Nurhadi, sejak dirazia bulan lalu pihaknya terpaksa nganggur. "Kami nganggur tidak punya pekerjaan apapun, sedih rasanya. Karenanya kami mohon Pak Wali tahu penderitaan kami dan memberikan kesempatan berdagang sampai Lebaran ini," pintanya.
Simak berita selengkapnya ...