Jatim Sabet 2 Penghargaan Anugerah Ki Hajar 2023, Khofifah: Bukti Tekad Guru Melek Teknologi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jatim Sabet 2 Penghargaan Anugerah Ki Hajar 2023, Khofifah: Bukti Tekad Guru Melek Teknologi

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Sabtu, 18 November 2023 21:01 WIB

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Capaian membanggakan kembali ditorehkan Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional. Kali ini, Pemprov Jawa Timur sukses menyabet dua penghargaan sekaligus dalam ajang yang digelar Kemendikbudristek RI, Jumat (17/11) malam.

Dua penghargaan yang berhasil dibawa pulang Jawa Timur tersebut yakni Daerah Jawara Belajar.id. Kemudian juga penghargaan sinergi di mana Jatim menjadi partisipasi daerah dengan pembelajaran berbasis TIK () terbanyak.

Kedua penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti didampingi Kepala Pusdatin Muh. Hasan Chabibie kepada Kepala Dinas Aries Agung Paewai yang mewakili Gubernur Jatim Indar Parawansa.

Hal ini pun diapresiasi dengan bangga oleh Gubernur . Menurutnya, penghargaan ini menjadi kado istimewa Hari Guru yang jatuh pada 25 November mendatang. Sekaligus membuktikan bahwa guru di Jatim melek akan teknologi dan digitalisasi. Terlebih, tantangan besar digitalisasi juga menuntut guru untuk terus mengupgrade diri lewat literasi digital.

"Alhamdulillah, terima kasih dan apresiasi kami sampaikan pada seluruh tenaga pendidik di Jatim. Dua penghargaan ini sangat berarti bagi Jatim, sekaligus penyemangat insan pendidikan kita untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan yang adaptif dan melek perkembangan teknologi dan digitalisasi," ucap Gubernur , Sabtu (18/11).

mengatakan, saat ini pemerintah telah memberikan penunjang bagi guru untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam mengajar di era digitalisasi, salah satunya lewat akun belajar.id. Di mana guru dapat mengakses ke berbagai aplikasi untuk mendukung aktivitas belajar dari rumah, misalkan google meet, rapor pendidikan, platform merdeka mengajar, dan sebagainya.

"Ini membuktikkan bahwa guru-guru kita terus mengembangkan pembelajaran sesuai dengan tantangan zaman dan kebutuhan siswa," imbuhnya.

menambahkan dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital, guru juga harus mampu mengajak siswanya berpikir kritis, analitis, dan reflektif, bukan hanya sekadar mengejar target nilai sesuai kurikulum. Sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mempraktikkan ilmu yang dimiliki dan ikut berkontribusi ke dalam masyarakat.

"Saat ini, pendidikan tidak lagi satu arah dan guru yang menjadi pusat. Penting bagi guru sebagai fasilitator untuk menunjukan kompetensi yang harus dipenuhi siswa. Karena di era digital, siswa bisa mengakses berbagai informasi atau materi pembelajaran dari mana saja, bisa belajar di mana saja, kapan saja. Ini tantangan yang harus ditangkap dengan baik oleh guru," tandasnya.

Untuk itu, lanjut , diperlukan partisipasi aktif melalui pendidikan interaktif untuk memperoleh pengetahuan. Dengan begitu, peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif sesuai dengan yang telah dirancang oleh orang lain. Tapi juga mendapatkan pengetahuan dari apa yang ingin mereka ketahui.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video