Iblis Akui Tuhan Allah, Era Nabi Adam Tak Ada Larangan Mencuri, Tafsir Al-Quran HARIAN BANGSA
Editor: MMA
Minggu, 10 Desember 2023 06:00 WIB
Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'i
Rubrik Tafsir Al-Quran Aktual ini diasuh oleh pakar tafsir Dr KH A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Abiya: 25. Selamat mengikuti.
BACA JUGA:
280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Kabiro HARIAN BANGSA Kota Batu Raih Juara 2 AJK 2024 Kategori Artikel Jurnalistik
KEIMANAN SAMA, SYARI’AH BOLEH BERBEDA
AL-ANBIYA : 25
TAFSIR
Ayat sebelumnya bertutur tentang keimanan kepada Allah SWT sebagai Tuhan satu-satunya. Tuhan yang sah disembah, sedang Tuhan selain-Nya tidak pantas dan tidak memenuhi syarat. Tuhan Allah SWT ini memberi kriteria tentang Diri-Nya, yakni sebagai Dzat yang mencipta dan berkuasa. Lalu… apa ada yang bisa mencipta selain Dia? Apa ada yang maha kuasa selain Dia?
Ayat kaji ini melanjutkan pesan-Nya tentang Tuhan, bahwa Tuhan alam semesta ini, sejak dulu ya cuma SATU, Allah SWT saja, lain tidak. Di alam langit sono, sebelum bumi ini dihuni manusia, Iblis saja bertuhan kepada Allah SWT. Iblis mengakui, bahwa Dia, Allah adalah Tuhannya, adalah Rabbnya.
Simak berita selengkapnya ...