Di Forum Konsultasi Publik, Pj Wali Kota Kediri Paparkan Kondisi Wilayahnya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Di Forum Konsultasi Publik, Pj Wali Kota Kediri Paparkan Kondisi Wilayahnya

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 21 Desember 2023 16:15 WIB

Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, saat memberi sambutan. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota , Zanariah, menjelaskan kondisi wilayah yang dipimpin dalam forum konsultasi publik untuk rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota 2025-2026, dan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota 2025-2045, Kamis (21/12/2023).

Agenda tersebut juga menghadirkan narasumber dari Universitas Gajah Mada, Luthfi Muta'ali. Dalam forum komunikasi publik, Zanariah menyebut penyusunan RPJPD telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004, yang mana rencana pembangunan jangka panjang adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 tahun.

Disebutkan pula bahwa dalam penyusunan RPJPD perlu menampung isu strategis global maupun daerah. Isu strategis global yang dimaksud yakni lingkungan yang mencakup perubahan iklim, kebencanaan, polusi, pengelolaan limbah dan sampah, perlindungan lingkungan secara keseluruhan.

Kemudian, lanjut Zanariah, perkembangan teknologi dan konektivitas diperlukan integrasi infrastruktur, teknologi informasi, dan layanan transportasi untuk meningkatkan interaksi perdagangan serta pertukaran informasi.

"Dalam hal isu strategis daerah, yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPJPD yakni bonus demografi Kota akan berakhir pada 2035. Kedua, struktur ekonomi Kota masih bergantung pada industri pengolahan, dan perlu pemerataan pertumbuhan ekonomi pada sektor jasa," paparnya.

"Ketiga urbanisasi, laju pertumbuhan penduduk Kota mencapai 0,46 persen, hal ini masih di bawah Provinsi Jawa Timur 0.76 persen, namun demikian dengan adanya bandara, jalan tol dan pusat pendidikan yang baru, akan menarik perpindahan penduduk masuk ke Kota ," tuturnya menjelaskan.

“Keempat keterbatasan lahan, sering kali pesatnya pembangunan ekonomi berbanding lurus dengan pengalihan fungsi lahan perkotaan, khususnya pada lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). Perlu komitmen seluruh elemen masyarakat untuk mempertahankannya sehingga ketahanan pangan tetap terjaga,” imbuhnya.

Selanjutnya, kata Zanariah, isu strategis daerah yang perlu diperhatikan yaitu identitas kota. Menurut dia, perlu adanya pelestarian dan pengembangan budaya lokal, serta pembangunan infrastruktur yang menjadi simbol atau ciri khas untuk meningkatkan daya tarik Kota .

“Terakhir produk unggulan, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia bahwa setiap daerah harus memiliki produk unggulan. Dalam menghadapi tantangan persaingan ke depan perlu menentukan produk unggulan yang memiliki daya saing dan menjadi ciri khas Kota ,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, Kota memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai modal dasar pembangunan. Potensi tersebut yakni IPM Kota secara konsisten naik tiap tahunnya, dan bonus demografi di mana usia produktif 15-54 tahun sebesar 69,93 persen.

"Kota tiga tahun berturut-turut berada pada 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia. Dilihat dari letak geografisnya, Kota menjadi pusat pertumbuhan bagi daerah di sekitarnya," ujarnya.

"Kemudian dari segi ekonomi, pertumbuhan ekonomi non industri pengolahan di Kota tahun 2022 sebesar 7,74 persen. Keberadaan UMKM memiliki kontribusi cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan PDRB Kota ," sambungnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video