Presiden Jokowi Umumkan Rekrutmen ASN Tahun 2024 Capai 2,3 Juta Posisi
Editor: Arief
Jumat, 05 Januari 2024 20:55 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa pada tahun 2024, ada 2,3 juta posisi yang tersedia dalam seleksi calon aparatur sipil negara atau ASN.
Tujuan dari rekrutmen ini adalah untuk menyediakan ASN yang siap menghadapi perkembangan teknologi yang cepat. Pemerintah mencari individu muda yang memiliki keahlian dari berbagai bidang ilmu.
BACA JUGA:
Tahanan Kabur dari Polsek Dukuh Pakis Ditangkap di Jakarta
Berikut Pesan Pj Gubernur Jatim saat Musrenbang RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025
Catat! Pemkot Surabaya Bakal Rekrut Sebanyak 2.789 Formasi CASN Tahun ini
Pesan Khofifah saat Tutup Pesantren Ramadan Balita Muslimat NU se-Indonesia
“ASN kini disiapkan untuk menghadapi disrupsi teknologi yang semakin pesat. Pemerintah membutuhkan para pembelajar muda yang terampil dari berbagai disiplin ilmu,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Jokowi menjelaskan bahwa peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ini bertujuan untuk mendukung layanan publik yang berbasis digital, memperkuat Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menambahkan bahwa pemerintah memberikan kesempatan cukup besar bagi para lulusan baru (fresh graduate).
Mereka dapat mengikuti seleksi untuk posisi dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis, termasuk talenta digital, dan sektor lainnya yang penting.
Anas juga menyatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk menyelesaikan masalah tenaga non-ASN, termasuk mantan Tenaga Honorer Kategori II, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Pemerintah berusaha memberikan kesempatan bagi tenaga non-ASN untuk menjadi PPPK.
Selain itu, lanjutnya, fokus pemerintah bukan hanya pada jumlah, tetapi juga pada penyebaran talenta dosen, guru, dan tenaga kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini sejalan dengan visi Indonesia-Sentris untuk memastikan bahwa daerah, terutama di luar Jawa, memiliki talenta unggul di bidang pendidikan dan kesehatan.
Simak berita selengkapnya ...