Koalisi Majapahit Verifikasi Cawali, Ketua DPC PKB dan DPD Golkar Ikut Diuji | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Koalisi Majapahit Verifikasi Cawali, Ketua DPC PKB dan DPD Golkar Ikut Diuji

Sabtu, 25 Juli 2015 01:29 WIB

Para anggota Koalisi Majapahit yang mengikuti verifikasi cawali-cawawali Surabaya 2015.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jelang pendaftaran Pilwali Surabaya, Koalisi Majapahit menggelar verifikasi terhadap para calon walikota dan wakil walikota Surabaya 2015. Hajatan tersebut digelar di Kantor Sekretariat Koalisi Majapahit di Jalan Adityawarman, Jumat (24/7).

Semua bakal calon walikota dan wakil walikota yang telah daftar di parpol koalisi diundang yakni 17 orang. Sebanyak 4 orang yang tidak datang. Yakni Edi Yuwono Slamet (Dekan Unair) yang daftar lewat Golkar karena tengah tugas ke Aceh. Lalu Ratih Retnowati, Nanang Nelson dan Reni Astuti.

"Memang ada yang tidak bisa datang, karena ada keperluan dan tugas luar kota. Adapula yang ijin datang terlambat. Namun semuanya kita undang. Ada sekitar 17 undangan yang kita sebar," ujar Ketua Pokja Koalisi Majapahit, AH Thony di sela-sela acara verifikasi, kemarin.

Adapun bakal calon walikota dan wakil walikota yang datang tepat waktu yakni Anthony Bachtiar, Sukoto, Dhimam Abror, Sutjipto Angga dan Basa Alim (Gerindra), Siswandi, M Mahmud (Demokrat), M Alyas, Agus Sudarsono (Golkar), dan Syamsul Arifin (PKB).

Kemudian yang mendaftar sebagai cawawali yakni M Mahmud, Basa Alim Tualeka dan Agus Sudarsono. Lalu yang datang terlambat yakni Andi Budi, Akhmad Suyanto dan Bambang K.

Verifikasi juga diikuti oleh 2 Ketua Parpol Koalisi. Yakni Ketua DPC PKB Surabaya, Syamsul Arifin dan Plt Ketua DPD Golkar Surabaya, M Alyas. Keduanya mencalonkan sebagai walikota lewat partainya masing-masing.

"Saya siap bersaing dengan Risma. Tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia politik," kata Syamsul Arifin. Hal senada dikatakan M. Alyas, dirinya tidak main-main maju dalam Pilwali.

"Insya Allah kalau memang rekom turun untuk saya, semoga saya bisa berkompetisi untuk menjadikan Surabaya lebih baik," tandas Alyas.

Dalam verifikasi tersebut para cawali dan cawawali diharuskan menjalani proses 'wawancara' dengan sejumlah pakar dan tim ahli. Mereka satu persatu bergantian masuk ke ruangan dan 'berhadapan' dengan 2 orang tim ahli.

Para cawali dan cawawali tersebut menjalani 'tes wawancara' dengan sejumlah pakar dan tim ahli yang didatangkan oleh Koalisi Majapahit. Tim ahli tersebut Prof.Dr.Zainudin Maliki (sosiolog politik), Prof.Dr. Ach. Cholis Hamzah (ekonom), Dr.Abd Holiq C. (managemen publik dan perkotaan), Martono (pakar hukum tata negara) dan Dr. Gitadi Tegas P.M.Si (pakar kebijakan publik).

Dipaparkan Thony, apa yang dilakukan tersebut merupakan hasil kesepakatan dari para petinggi parpol koalisi. Pasalnya verifikasi ini dianggap sebagai 'penyaringan'. Padahal parpol koalisi selama ini hanya penjaringan.

"Jadi kita mencoba untuk menjaring dan nantinya kita akan skoring dan menjadikan 3 pasangan calon saja," paparnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video