Ketum PBNU Didesak Klarifikasi soal Konsesi Tambang dan Dukungan pada Prabowo-Gibran | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ketum PBNU Didesak Klarifikasi soal Konsesi Tambang dan Dukungan pada Prabowo-Gibran

Editor: MMA
Sabtu, 20 Januari 2024 20:07 WIB

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com – Di tengah maraknya sorotan masyarakat – terutama para kiai NU - kepada PBNU yang disinyalir mengarahkan dukungan pada paslon capres-cawapres nomor 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, para kader NU berkumpul di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (20/1/2023). Mereka menggelar diskusi publik bertema NU, Khitah 1926, dan Civil Society.

Diskusi publik itu dihadiri 50 tokoh muda NU. Antara lain: Prof Dr , Ulil Abshor, M Imam Aziz, Aguk Irawan, dan lainnya.

Yang menarik, para tokoh muda NU itu menyoroti sepak terjang PBNU yang dinilai melenceng dari khittah 26. Bahkan dalam pernyataan sikap yang disampaikan dalam press release kepada wartawan, para tokoh muda NU itu minta klarifikasi Ketua Umum PBNU () yang dianggap cenderung mengarahkan dukungan kepada paslon tertentu.

“Kami warga Nahdliyyin memohon secara khusus kepada PBNU agar mengklarifikasi pernyataan Ketua Umum PBNU terkait salah satu pantunnya yang mengarahkan dukungan pada paslon tertentu. Video acara antara pengurus harian PBNU dan sejumlah kader dan pengurus harian NU se-Jateng di Kendal itu telah beredar secara luas,” demikian pernyataan sikap para tokoh muda NU poin ke-3.

Pantun itu berbunyi:

...Ampel dekat Kaliwungu

Orang-orang nempel ke NU.

Panen kates tumpakno jaran

Yen ono...

tidak meneruskan. 

''Nanti sajalah.... kalian akan tahu sendiri... pokoknya jaran,'' katanya.

Tapi para kiai yang hadir dalam acara pertemuan para pengurus NU dengan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, itu menafsiri bahwa pantun itu mengarah kepada . Karena larik pantun pertama menyebut “tumpakno jaran” yang bunyi akhirnya berakhiran huruf ''o'' dan ''n'. Selaras dengan .

Sementara pernyataan sikap poin ke-4, para kader NU itu minta PBNU mengklarifikasi soal konsesi tambang.

“Kami warga Nahdliyyin memohon agar PBNU memberi klarifikasi secara terang-benderang terkait pemberitan konsesi tambang oleh Presiden Joko Widodo kepada PBNU, sebagai pernyataan yang tidak bertentangan dengan amanat Anggaran Dasar (AD) Bab XI Keuangan dan Kekayaan Pasal 29 ayat 1 dan 2 dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab XXV Keuangan dan Kekayaan huruf c, bahwa bantuan pemerintah dan/atau Presiden Joko Widodo tersebut sebagai bantuan yang halal dan tidak mengikat, serta merupakan hibah, hadiah, dan sedekah dari pemerintahan Joko Widodo kepada PBNU yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 

Oleh karenanya, Ketua Umum PBNU harus memberikan pernyataan terbuka bahwa PBNU tidak akan balas budi kepada Presiden Joko Widodo pada pemilu 2024 nanti, untuk menghindari persepsi publik bahwa konsesi tambang akan diserahkan kepada PBNU setelah pemilu 2024 sebagai jatah dukungan PBNU pada paslon no. 02,” demikian bunyi pernyataan sikap poin 4.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, kiai-kiai NU resah akibat pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto tentang izin usaha pertambangan (IUP) bekas badan usaha swasta yang diberikan kepada Pengurus Besar (PBNU) viral di media sosial.

Pernyataan Prabowo itu terungkap saat menjawab pertanyaan dalam acara Diskusi Bersama Perwakilan Kiai Kampung se-Indonesia di Malang, Sabtu (18/11/2023) lalu.

"Pemerintah Pak Jokowi sudah mencabut 2.600 izin tambang dari swasta-swasta dan sudah diberikan, pertama ke PBNU. Itu pancing-pancing yang akan dibagi," kata Prabowo dalam tayangan Kompas TV, Ahad (19/11/2023).

Pernyataan Prabowo itu viral di media sosial X (Twitter). Banyak netizen berkomentar mempersoalkan pernyataan Prabowo yang kontroversial itu. Akun @Netizen_NUjatim mempertanyakan pernyataan Prabowo tersebut.

"Izin tabayun Pak @prabowo terkait izin tambang yang diberikan ke PBNU...," cuit @Netizen_NUjatim seperti dikutip bisnis.com.

Tampaknya pernyataan Prabowo yang secara tidak langsung mengaitkan isu pemberian izin tambang dengan pilpres itu telah memantik keresahan warga NU, terutama kiai-kiai NU, karena berpotensi mempermalukan PBNU.

Dalam press release yang dikirim ke media dan beredar di media sosial itu juga dicantumkan nama-nama 50 peserta. Di bawah ini BANGSAONLINE menurunkan secara lengkap. Selain peserta juga disiapkan list tokoh-tokoh yang mendukung pernyataan sikap tersebut. 

Pantauan BANGSAONLINE, para pendukung pernyataan sikap itu terdiri dari para tokoh dan kader NU. Jumlahnya terus bertambah. Bahkan saat berita ini diupload tokoh-tokoh yang mendukung sudah mencapai 201 tokoh. 

50 PESERTA DISKUSI PUBLIK:

1.

2. Mustafied

3. Aguk Irawan

4. Imam Baehaqi

5. Nur Kholik Ridlwan

6. Abdul Ghaffar

7. Abdul Muhaimin

8. M Imam Aziz

9. Danuri

10. Rifqi

11. Ulil Abshor

12. Sholeh Sungaidi

13. Akhyar Harun

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video