Sakit 30 Tahun, Sahabat Imran ibn Hashin Rela, Bagaimana dengan Ujian Kenikmatan? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sakit 30 Tahun, Sahabat Imran ibn Hashin Rela, Bagaimana dengan Ujian Kenikmatan?

Editor: MMA
Sabtu, 27 Januari 2024 13:58 WIB

Dr KH Ahmad Musta'in Syafi'ie. Foto: NU Online

Oleh: Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'ie

Rubrik ini diasuh oleh pakar tafsir Dr KH A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir munpuni juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Kiai yang selalu berpenampilan santai ini juga Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng.

Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca , surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Abiya: 34-35. Selamat mengaji serial tafsir yang banyak diminati pembaca ini:

UJIAN ENAK DAN UJIAN TIDAK ENAK

“Wanablukum bi al-syarr wa al-khair fitnah”. Kemudian Tuhan memberi ujian untuk dilihat hasil dan prestasi masing-masing. Mana nafs yang lulus dan mana yang gagal. Materi ujinya ada yang berupa “al-syarr”, hal yang tidak enak, yang buruk, yang menyengsarakan. Dan ada yang bersifat “al-khair”, yang enak-enak yang nyaman-nyaman, yang menyenangkan.

Di antara hamba Tuhan ada yang diuji dengan kemiskinan, hidup sengsara bahkan ditakdir sakit berkepanjangan. Tapi mampu bersabar dan menerima ujian itu dengan suka hati. Dia tetap bersimpuh dan makin bersimpuh di hadapan Tuhan. Ingat Nabi Ayyub A.S. yag diuji kemiskinan dan penyakitan, tapi tetap tersenyum ikhlas di hadapan Tuhan.

Seperti seorang sahabat bernama Imran ibn Hashin yang diuji menderita sakit selama tiga puluh tahun, berbaring di atas ranjang, hingga kurus dan memilukan. Beberapa sahabat membezuk. Mereka meneteskan air mata.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video