Pecatan Tentara Tak Layak Jadi Presiden, Mantan KSAU dan Wakil KSAU Dukung Ganjar-Mahfud | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pecatan Tentara Tak Layak Jadi Presiden, Mantan KSAU dan Wakil KSAU Dukung Ganjar-Mahfud

Editor: Tim
Rabu, 07 Februari 2024 19:36 WIB

Para purnawirawan TNI Angkatan Udara yang tergabung dalam Elang Indonesia Maju mendukung Ganjar-Mahfud. Tampk mereka menyerahkan deklarasi dukungan untuk pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, kepada Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).Foto: KOMPAS.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Agus Supriatna dan mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Dede Nursyamsi bersama para purnawirawan lain yang tergabung Elang Indonesia Maju menyatakan mendukung .

Dukungan itu diambil setelah menyaksikan praktik kekuasaan yang dijalankan tanpa etika dan problem sosial politik lainnya. Agus menilai saat ini demokrasi di tanah air yang dibangun susah payah sejak Reformasi 1998 telah mengalami kemunduran. Terlebih, kata Agus, praktik hukum dan kekuasaan saat ini dijalankan tanpa etika, sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

"Ternyata KPU-nya (Komisi Pemilihan Umum) melanggar etika juga. Pembagian bansos (bantuan sosial) pun dijalankan tanpa etika. Orang tanpa etika pasti tidak benar. Satu-satunya yang kita lakukan adalah melawan orang-orang itu," tambah Agus.

Karena itu ia mencari calon pemimpin yang sekiranya layak dan punya kelebihan serta bisa mengatasi persoalan yang muncul. Dan itu .

"Dari kelebihan itu, yang paling banyak kelebihannya itu Bapak Ganjar dan Pak Mahfud, di situlah kita semua ini memilih Bapak ," kata Agus di Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Agus menuturkan, kelompoknya memilih untuk menyatakan dukungan setelah melihat beragam persoalan, mulai dari pelanggaran etik Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemilihan Umum hingga pembagian bantuan sosial yang dianggap tidak etis.

"Di sinilah akhirnya kita-kita ini berkumpul berdiskusi menganalisa permasalahan ini, kita bentuklah mendeklarasikan ini," ujar dia.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: antara/kompas

 

sumber : antara/kompas

Berita Terkait

Bangsaonline Video