Hati Rakyat Sulit Dibeli, Partai Penguasa Gagal Menang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Hati Rakyat Sulit Dibeli, Partai Penguasa Gagal Menang

Editor: MMA
Minggu, 11 Februari 2024 10:06 WIB

Dahlan Iskan

ISLAMABAD, BANGSAONLINE.comPertatungan politk Pakistan menjadi pelajaran penting bagi semua negara dan bangsa, termasuk Indonesa. Negara berpenduduk 241 juta jiwa itu hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda baik secara ekonomi. Sementara situasi pollitik juga tak menentu. Otomatis kesejahteraan rakyat terbengkalai.

Tokoh pers Dahlan Iskan sangat jeli memotret situasi terkini negara yang menamakan diri Repubik Islam Pakistan itu. Menurut analisis Dahlan Iskan, hati rakyat Pakistan sulit dibeli, maka partai penguasa pun gagal menang.

Kini negara yang dipimpin Perdana Menteri sejak 14 Agustus 2023 itu belum bisa membentuk pemerintahan baru karena para politisi di sana sibuk dengan kepentingannya sendiri-sendiri. Apalagi tak ada satu partai pun yang memenuhi syarat untuk membentuk pemerintahan sendiri.

Lalu bagaimana jalan keluarnya? Silakan simak tulisan wartawan kondang Dahlan Iskan di BANGSAONLINE.com hari ini, Ahad (11/2/2024). Selamat membaca sambil menikmati hari libur.

BEGITU tidak menentu situasi di Pakistan. Harapan bahwa Pemilu akan memberikan kepastian politik ternyata salah. Hasil Pemilu justru menambah ketidakpastian. Padahal ekonomi Pakistan lagi morat-marit.

Kejutan memang terjadi di Pemilu 8 Februari lalu. Partai penguasa, PML-N gagal menang. Hanya dapat 76 kursi –sehari kemudian ternyata justru hanya 74 kursi: dari kursi yang diperebutkan, 266.

Justru PTI yang bikin kejutan besar: dapat 96 kursi. Itu bukan resmi PTI. Itu caleg PTI yang tiba-tiba pindah ke independen setelah dilarang pakai logo PTI: tongkat pemukul bola kriket itu.

PPP-nya Benazir Bhuto tetap nomor 3: dapat 53 kursi.

Peta politiknya tidak berubah: PML-N menang di kawasan Punjab, PPP menang di Karachi dan sekitarnya, dan PTI menang di kawasan mayoritas suku Pastun di dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Ini seperti PDI-Perjuangan selalu menang di Jateng, PKB di Jatim, dan Golkar di Jabar.

Dengan hasil Pemilu seperti itu tidak satu pun partai yang bisa membentuk pemerintahan. Pemilu yang mahal tidak menghasilkan apa-apa. Jangankan hasil. Jalan menuju hasil pun masih buntu.

Independen bukanlah partai. Secara resmi 96 kursi itu milik pribadi masing-masing. Memang semua kursi itu punya hubungan emosional dengan mantan perdana menteri Imran Khan yang juga tokoh sentral PTI tapi secara hukum tidak mewakili PTI.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video