PWNU Jatim Nobatkan Khofifah Jadi Governor of East Java with Best Devotion | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

PWNU Jatim Nobatkan Khofifah Jadi Governor of East Java with Best Devotion

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 15 Februari 2024 14:45 WIB

Khofifah Indar Parawansa saat meraih penghargaan Best Devotion dari PWNU Jatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Indar Parawansa, meraih penghargaan dari PW Jatim sebagai Governor of East Java with Best Devotion.

Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PW Jatim, KH. Abdul Hakim Mahfudz, kepada saat acara Tasyakuran dan Konsolidasi Organisasi dalam rangka Harlah ke-101 di Kantor PW Jatim.

Penghargaan itu diberikan kepada karena selama menjabat sebagai Gubernur Jatim periode 2019-2024 dinilai telah memberikan pengabdian terbaik (best devotion). Tidak hanya bagi kemajuan bangsa, negara, provinsi dan masyarakat Jatim, tapi juga kepada nilai-nilai kemanusiaan.

Usai menerima penghargaan ini, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya. Menurut dia, anugerah itu menjadi penguat bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus terus dijaga dan dilindungi, terutama oleh organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama ().

Ia menjelaskan, memiliki kekuatan luar biasa melalui jejaring yang dimiliki untuk bisa memberikan perlindungan kemanusiaan khususnya untuk memperjuangkan bagi penguatan bagi pihak-pihak stateless atau tidak memiliki kewarganegaraan, salah satunya kelompok etnis yang saat ini mengalami penolakan di banyak negara.

"Moderasi dan toleransi dunia saat ini butuh role model. Sebagai contoh kaum Sunni seperti etnis . Mereka stateless, tidak punya kewarganegaraan karena terdesak dari negaranya dan saat ini mendapat penolakan di sejumlah negara. Saya pernah ketemu mereka dan banyak yang hafidz hafidzah (hafal Al Qur'an). Mereka dari kaum Sunni, santun dan perilakunya baik," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Kamis (15/2/24).

"Artinya kekuatan Sunni dunia kalau mau bilang komandan tertingginya yang memiliki kekuatan besar ya . Penguatan untuk bisa membangun jejaring salah satunya dengan PBB dalam hal ini UNHCR. Kekuatan besar adalah payung dari sangat banyak kelompok Islam moderat. Jikalau ini bisa jadi plan of action dalam Harlah ke-101, maka akan jadi bagian penguatan yang lebih signifikan dan terukur secara internasional," imbuhnya.

Lebih lanjut mengatakan, kelompok pengungsi ini ditolak di banyak tempat. Di Indonesia sendiri, pengungsi ada di beberapa daerah seperti Aceh, Medan (Sumut), termasuk di Jatim yakni di Puspa Agro, Sidoarjo. Gelombang penolakan terhadap kelompok ini terus berdatangan. Saatnya memberikan perlindungan kepada mereka melalui diplomasi intetnasional.

"Ini bagian dari kekuatan yang menurut saya punya kemampuan untuk menegosiasikan. Kenapa ada komunitas masyarakat yang terus berpindah-pindah negara dan mereka jumlahnya cukup besar. Memang tidak mudah bagi suatu negara menerima pengungsi dalam jumlah cukup besar, tetapi kita ikhtiarkan bersama," katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video