Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?

Editor: Tim
Rabu, 28 Februari 2024 09:21 WIB

Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA. Foto: BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Kasus di Masjid Assalam di kawasan Purimas Gunung Anyar Surabaya yang dilakukan para aktivis dan Banser (Bantuan Serba Guna) karena mendatangkan penceramah Ustadz Syafiq Riza Basalamah, Kamis (22/02/2024), terus menjadi polemik.

Bagaimana tanggapan Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang juga Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya? 

Kepada BANGSAONLINE, Kiai Imam Ghazali Said mengajak semua pihak untuk memetakan dahwah Islam.

“Kita ini mau menyebarkan Islam atau mazhab Islam? Jika kita mau menyebarkan Islam, sebarkan sesuai mazhab yang dominan di tempat itu,” kata Kiai Imam Ghazali Said kepada BANGSAONLINE, Rabu (28/02/2024).

Alumnus Universitas Al-Azhar Mesir dan Hartoum International Institute Sudan itu minta semua pihak tidak membuat gaduh. 

“Sebarkan Islam yang mendorong kerukunan. Urusan mazhab keagamaan letakkan di nomor yang tak begitu penting,” kata Kiai Imam Ghazali Said yang juga pengauh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya itu.

“Untuk itulah, istilah menangkal paham atau mazhab salafi menjadi tidak urgen. Sebab, misi kita adalah menyebarkan Islam yang damai dan Rahmatan Lil 'alamin. Kita harus mengatur strategi, agar dakwah di perumahan-perumahan kaum urban bisa sukses,” tambah Kiai Imam Ghazali Said.

Apa Prof Kiai tahu karakter jemaah Masjid Assalam? “Masjid Assalam masuk ketegori yang dibangun oleh komunitas Muslim dengan ragam latar belakang tradisi dan pemahaman keagamaan yang berbeda,” kata Kiai Imam Ghazali Said.

Menurut dia, model masjid yang berdiri di perumahan pada umumnya tidak berkenan untuk diidentifikasi ke ormas besar seperti NU atau Muhammadiyah.

“Upaya identifikasi mesti ada, tetapi untuk saat ini belum sukses. Lah... peristiwa ini adalah bagian dari untuk menuju identifikasi tersebut. Dalam konteks masyarakat perumahan seperti ini, kajian model Basalamah yang cenderung "salafi" yang menekan hujjah dari Al-Quran dan Sunah lebih diminati. Praktik keagamaannya campur, tapi model salafinya lebih dominan,” tutur Pengasuh Rubrik Tanya Jawab Islam di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com itu.

Tapi apa benar Ustadz Syafiq Riza Basalamah itu penyebar paham Salafi?

“Sepanjang yang saya tahu Basalamah itu memiliki latar pendidikan dari KSA yang tentu telah terdoktrin sebagai da'i Wahabi-Salafi. Sebetulnya antara kaum Aswaja dan Salafi itu banyak persamannya dari pada perbedaannya,” jelas

Ia mengajak semua pihak menonjolkan persamaan ketimbang perbedaan.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video