Mobil Listrik di Indonesia Terhambat Infrastruktur tak Merata
Jumat, 31 Juli 2015 01:47 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Infrastruktur yang belum merata dikhawatirkan semakin menghambat penjualan mobil listrik di Indonesia.
"Kami dengan 40 perusahaan yang tergabung di Gaikindo, memang mudah saja memproduksi mobil listrik untuk konsumen di dalam negeri. Tapi, sekarang permasalahannya adalah infrastruktur terutama ada tidaknya charging station," kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Noegardjito di Surabaya, kemarin.
BACA JUGA:
Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar
SIG Gelar Pasar Murah dan Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024
Kolaborasi, Infobrand.id Salurkan Donasi Ramadhan Brand Berbagi di Jabodetabek
Ditambahkan, komitmen pemerintah diperlukan untuk merealisasikan mobil listrik. Salah satunya dalam meningkatkan jumlah dan perluasan infrastruktur penunjang mobil listrik. "Kondisi yang ada di Tanah Air perlu diupgrade. Apalagi, untuk mewujudkan charging station dibutuhkan data listrik yang besar," ujarnya.
Selain itu, diperlukan dana tidak sedikit guna membangun satu charging station. Contohnya, di Jepang dengan dukungan infrastruktur sangat bagus justru untuk satu alat charge mobil listrik membutuhkan investasi senilai Rp 60 juta.
"Kalau di Eropa, nilai investasinya bisa dipastikan lebih tinggi lagi. Kami harap pemerintah bisa mengantisipasi hal tersebut sehingga pengadaan mobil listrik secara massal di Indonesia bukan hal mustahil," katanya.
Simak berita selengkapnya ...