Lima Syafaat Nabi Muhammad, Diantaranya Selamatkan Orang Penuh Dosa dari Api Neraka | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Lima Syafaat Nabi Muhammad, Diantaranya Selamatkan Orang Penuh Dosa dari Api Neraka

Editor: M Mas'ud Adnan
Selasa, 05 Maret 2024 10:06 WIB

Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ketika umat manusia dibangkitkan dari alam kubur mereka berkumpul di Padang Mahsyar (tanah lapang) untuk siap-siap menghadapi pengadilan Allah SWT. Padang Mahsyar benar-benar lautan manusia. Karena semua manusia yang pernah hidup di atas bumi berkumpul jadi satu di Padang Mahsyar.

Saat itulah manusia panik dan sibuk dengan dirinya sendiri. Semua manusia was-was dengan nasibnya. Karena itu mereka lalu mencari pertolongan. Mereka mencari dan mendatangi pada nabi yang merupakan kekasih Allah SWT.

Pada mulanya mereka datang ke Nabi Adam. Namun manusia pertama yang diciptakan Allah itu angkat tangan. Nabi AdamTak bisa membantu manusia yang gelisah dengan nasib mereka.

Lalu mereka mendatangi Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, dan Nabi Isa. Tapi semua nabi itu angkat tangan. Para nabi itu tak bisa memberikan syafa’at atau pertolongan di Padang Mahsyar.

Para manusia yang panik, gelisah dan kepanasan itu lalu datang kepada Nabi Muhammad SAW. Saat itulah mereka mendapat respon menggembirakan. Nabi Muhammad sebagai Khatamul Anbiya’ (penutup para nabi) sanggup memberikan syafaat atau pertolongan. Ya, memang hanya Nabi Muhammad yang bisa memberikan syafaat kepada manusia atau umatnya di Padang Mahsyar.

Benarkah keberadaan syafaat itu ada dasar naqli atau dalil Al-Quran dan Hadits-nya?

Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, dalam kitab yang ditulisnya berjudul “Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin” menjawab dan mempertegas tentang syafaat. Hadratussyaikh menampilkan banyak sekali ayat Al-Quran terkait keberadaan syafaat. Diantaranya surat Az-Zumar ayat 44.

Arti ayat itu: Katakanlah: Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Hadratussyaikh juga mengutip ayat 109 Surat Thaha yang artinya: 

Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridlai perkataannya.

Dan masih ada beberapa ayat al-Quran lain yang dikutip oleh Hadratussyaikh untuk menjelaskan tentang syafaat. 

Selain ayat-ayat Al-Quran, Hadratussyaikh yang dikenal sebagai pendiri Pesantren Tebuireng dan organisasi Nadhlatul Ulama (NU) itu juga mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW. 

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video