Musim Kemarau, Pengrajin Batu Bata di Bojonegoro Genjot Produksi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Musim Kemarau, Pengrajin Batu Bata di Bojonegoro Genjot Produksi

Jumat, 07 Agustus 2015 18:08 WIB

JEMUR. Eko Riyanto (32), perajin batu bata merah di Desa Jalakan, Kecamatan Padangan, Bojonegoro tampak sedang menjemur batu bata. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Terik matahari siang itu begitu menyengat. Namun, Eko Riyanto (32), perajin batu bata merah di Desa Jalakan, Kecamatan Padangan, Kabupaten , seolah tidak menghiraukannya. Tangannya terus mengaduk dan membuat cetakan batu bata merah dari tanah liat endapan Sungai Bengawan Solo.

Cetakan batu bata yang berbentuk persegi panjang itu berjajar rapi di bantaran sungai. Sementara cetakan batu bata yang telah kering ditumpuk dengan rapi di sekelilingnya.

Proses mencetak dan menjemur cetakan batu bata liat itu memerlukan waktu sekitar tiga hari. Selanjutnya setelah kering, cetakan batu bata itu dibakar di atas tungku perapian selama sehari semalam. Untuk membakar batu bata merah itu agar sempurna memakai kayu bakar dan sekam.

“Dalam sehari biasanya bisa membuat 500 cetakan batu bata merah itu,” ujar Eko Riyanto sambil mengibaskan caping yang dipakai menutupi kepalanya dari sengatan matahari.

Saat musim kemarau Eko Riyanto dan perajin batu bata merah lainnya di Desa Jalakan bisa mendapatkan bahan baku tanah liat endapan Sungai Bengawan Solo dengan mudah. Pada saat seperti inilah mereka bisa menggenjot produksi batu bata merah sepanjang musim kemarau.

Selain mudah mendapatkan bahan baku, proses penjemuran, pengeringan, dan pembakaran batu bata merah juga lebih cepat. Kemudian, produksi batu bata merah itu bisa disimpan sampai sepanjang musim.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   Bojonegoro

Berita Terkait

Bangsaonline Video