Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Jumat, 26 April 2024 20:21 WIB

Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Indar Parawansa, menjadi keynote speaker dalam rapat koordinasi pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) 2024 di Surabaya, Jumat (26/4/2024).

Dalam kesempatan yang dihadiri oleh Pj Sekdaprov Jatim, Bobby Soemiarsono; Direktur Jawa Timur, Nusirwan; Kepala Divisi Bank Indonesia, Iqbal Reza Mahendra, dan jajaran pejabat itu, memberikan 3 kunci semangat untuk memaksimalkan program OPOP.

Membuka paparannya, ia menjelaskan tentang apa yang menjadi pernyataan Jack Ma tentang prediksi ekonomi dunia pada 2030. Berdasarkan prediksi Jack Ma,  mengatakan 80 persen ekonomi dunia dikuasai oleh small business atau usaha kecil pada saat itu.

"Small business yang survive di tahun 2030. Karena usaha kecil lebih fleksibel. Dan pernyataan Jack Ma, dari 80 persen small business akan globalize. Karena memanfaatkan sistem online dan digitalisasi," ujarnya.

"Maka ini adalah semangat pertama untuk kita semua. Bahwa Jack Ma pemilik Alibaba yang merupakan pemilik ritel terbesar di dunia, menyatakan bahwa kata kuncinya adalah small business. Yang tak lain adalah jenengan semua pelaku dan UKM," imbuhnya.

Wanita yang juga Ketua Umum PP NU ini menegaskan, konektivitas secara digital menjadi sebuah keharusan. Para pelaku ekonomi di pesantren atau yang aktif menjalankan OPOP harus mendapatkan penguatan untuk pembangunan sistem digitalisasi pada usaha yang dijalankan.

"Kami berharap Bank Jatim, maupun sektor strategis bisa memberikan penguatan untuk menguatkan sistem digital pada para pelaku OPOP ini," tuturnya.

Penguatan ini harus dijadikan prioritas karena berdasarkan kinerja ekonomi Jatim tahun 2023, kontribusi dan koperasi terhadap PDRB Jatim mencapai 59,18 persen. 

Angka ini terus naik sejak tahun 2021, di mana saat itu kontribusi pada PDRB adalah 57,81 persen, kemudian tahun 2022 naik menjadi 58,36 persen dan di tahun 2023 kontribusi dan koperasi mencapai 59,18 persen.

Lebih lanjut sejak memimpin Jatim, aktif untuk melakukan visit market ke beberapa negara. Seperti Malaysia, dan juga Arab Saudi. Dan ternyata yang memiliki peluang besar untuk bisa diisi oleh produk dari Jatim adalah Arab Saudi. Yang bahkan menarget Jatim bisa menjadi pemasok untuk suplai makanan dan minuman serta produk kebutuhan selama haji dan umroh.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video