Pilwali Dibegal, Aspirasi Terpenggal, Pendemo: Parpol Permainkan Proses Demokrasi
Minggu, 09 Agustus 2015 23:31 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Warga Surabaya mulai merespon terhadap upaya pengunduran Pilwali Surabaya. Upaya itu dinilai memenggal aspirasi warga. Mereka pun membubuhkan tanda tangan, untuk mendukung penolakan Pilwali Mundur dan Tolak Begal Politik.
Aksi tersebut dilakukan komunitas dan kelompok #SaveSurabaya, di Car Free Day (CFD) depan Taman Bungkul Surabaya, Jalan Raya Darmo Minggu (9/82015). Mereka terdiri dari berbagai komunitas. Yakni, Sepeda Ontel, Akademisi, dan Mahasiswa PTN dan PTS Se-Surabaya.
BACA JUGA:
Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Beberapa spanduk bertuliskan: Usir Begal Pilkada Dari Surabaya; Tolak Pilwali 2015 Mundur; Pilkada dijegal Rakyat Siap Menjagal dan Tolak Begal Pilkada dibentangkan.
"Aksi simpatik ini kami lakukan sebagai sosialisasi terhadap hak politik Warga Surabaya yang dikorbankan untuk kepentingan elit politik," terang Aprizaldi, Korlap Aksi.
Dikatakan Aldi - Sapaan Aprizaldi - mundurnya Pilwali Surabaya berdampak besar. Khususnya dari segi pendidikan dan pembangunan akan terhambat.
Sebab, dengan Kepemimpinan Pemerintahan yang dipimpin oleh Pejabat Sementara (Pjs) tidak mempunyai kebijakan strategis untuk menjalankan roda pembangunan. "Kami menilai ada kepentingan dari elit-elit politik yang sengaja membegal dengan cara-cara seperti tidak memunculkan calon, sehingga Pilwali harus mundur," urainya.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.00 pagi ini berhasil mengumpulkan sekitar 10 ribu tanda tangan warga kota, untuk ikut mendukung penolakan Pilwali Surabaya mundur dan tolak begal politik.
Simak berita selengkapnya ...