Warga Bawean Geger! Ketua PCNU: Adu Sapi atau Thok-Thok Bukan Tradisi Bawean
Editor: MMA
Kamis, 16 Mei 2024 14:35 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur geger. Ini terkait dengan sikap Dewan Kebudayaan Gresik yang mengklaim bahwa tradisi adu sapi - yang dikenal dengan istilah Thok-Thok - dianggap sebagai bagian dari tradisi Bawean.
Padahal menurut para tokoh adat Bawean, Thok-Thok itu bukan tradisi atau budaya warga Bawean.
BACA JUGA:
Kecelakaan Maut di Tol Kebomas, Rombongan Pengantin Ditabrak Truk Trailer, Elf tak Berbentuk
Pria di Gresik Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri Sambil Disiarkan di Facebook
Adu Banteng dengan Toyota Innova, Pengendara Motor di Gresik Tewas
Puluhan Ribu Jemaah Hadiri Haul Alhabib Abu Bakar Assegaf ke-69 di Masjid Jamik Gresik
Kini warga Bawean pun bergolak. Bahkan kini banyak spanduk bertebaran di sudut-sudut jalan strategis di Gresik. Diantaranya di dekat Kantor Pemkab Gresik, DPRD Gresik, Bank BNI Gresik.
Spanduk itu dipasang warga Bawean. Isinya menolak Thok-Thok dianggap sebagai bagian dari tradisi atau budaya Bawean.
Mereka bahkan merasa terhina. Di spanduk itu ditulis: Jangan Hina Budaya Etnis Bawean Dengan Kepentingan Politik Sesaat.
Tak tanggung-tanggung. Bukan hanya para tokoh adat Bawean yang tersinggung dan merasa terhina. Para tokoh agama Bawean juga menolak keras. Secara tegas mereka menolak Thok-Thok dianggap sebagai tradisi Bawean.
"Bukan tradisi Bawean," tegas Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean KH Fauzi Rauf kepada BANGSAONLINE, Kamis (16/5/2024) siang ini.
"Semua warga Bawean menolak," kata Kiai Fauzi Rauf lagi.
Menurut dia, memang pada tahun 1990-an Thok-Thok itu mulai ada di kampung-kampung. Tapi yang menggelar Thok-Thok bukan warga Bawean. Melainkan warga pendatang, terutama dari kawasan Tapal Kuda.
Simak berita selengkapnya ...