Tafsir Al-Nahl 15-16: Uang, Ujian Terberat Bagi Kiai | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Nahl 15-16: Uang, Ujian Terberat Bagi Kiai

Rabu, 12 Agustus 2015 23:41 WIB

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'i MAg. . .

BANGSAONLINE.com - "Wa bi al-najm hum yahtadun". Bintang itu sebagai pemandu para musafir agar tidak sesat jalan. Nabi Muhammad SAW menambahi, bahwa para sahabatku bagai bintang. Yang mana saja anda jadikan pemandu, anda pasti benar dan tidak bakalan sesat. Begitu halnya para ulama, dinobatkan sebagai pewaris para Nabi.

Tapi di sisi lain ada peringatan, bahwa pada akhir zaman sedikit sekali orang yang memegangi prinsip keagamaan. Sangat berat orang bertegang teguh pada keimanan seperti memegang bara api di genggaman. Lebih dari itu diisyaratkan bahwa umat islam akan menjadi bulan-bulanan, menjadi santapan empuk bagi orang lain, bagai hidangan yang dikerumuni para penyantap.

Nabi menjelaskan, itu semua bukan karena jumah mereka sedikit, melainkan karena sudah terserang virus wahn yang melumpuhkan iman, yaitu: Hubb al-Dunya (mencintai dunia) dan Karahiyah al-maut (tak siap mati).

Begitulah wejangan Rasulullah SAW kepada para pewarisnya secara khusus dan kepada umatnya secara umum. Ditunjukkan betapa mulia para pewarisnya di hadapan Tuhan, betapa terhormatnya martabat mereka menurut pandangan agama, tapi juga diberi warning, bahwa tidak semudah itu mengampu amanat agama. Godaan sangat banyak dan berat. Ya, karena tidak ada orang beriman, apalagi yang menggagas derajat tinggi tanpa ujian. Pohon menjadi tumbuh subur dan besar setelah melampaui terpaan angin bertubi-tubi, setelah lolos dari hama yang menggerogoti.

Zaman orde baru dulu penulis pernah ikut seminar membahas kiprah kaum nahdliyin di era pembangunan. Pembicaraan menyangkut banyak hal dan yang menarik adalah mengungkap betapa pemerintahan Golkar mepetakan kiai NU dalam level-level. Dari level presiden hingga bupati.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video