Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Sabtu, 01 Juni 2024 21:34 WIB

Khofifah saat ziarah ke makam Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi atau yang akrab dikenal dengan sebutan Bahlul al-Majnun.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat NU Indar Parawansa banyak membawa 'oleh-oleh' nilai spiritual, sosial, sekaligus intelektual, dari Muhibah di .

Salah satu oleh-oleh yang dibagi adalah ketika ia bersama rombongan berziarah di makam seorang sufi, penyair, pendongeng yang sangat zuhud dari tanah , yaitu bin An as atau yang akrab dikenal dengan sebutan .

"Kami tiba di makam bin An as , Minggu (26/5/2024). Bersama rombongan, kami menyempatkan ziarah ke makam tokoh sufi nyentrik yang semasa hidupnya sangat sarat keteladanan dari zifat zuhud (menjauhi keburukan)," kata .

Saat ziarah, disambut oleh sang pemangku makam dan dipandu untuk melakukan doa dan tawasul di makam bin An as . Tidak hanya itu, Khofidah bahkan diberikan selendang kiswah oleh pemangku petilasan.

"Kiswah yang indah yang tentunya kita harapkan menjadi semangat untuk meneladani sifat zuhud seorang bin An as ," katanya sembari tersenyum.

pun menceritakan bentuk keteladanan dari seorang bin An as yang berasal dari Kufah, , tersebut.

Dikatakan , semasa hidup, bin An As dikenal sebagai sufi eksentrik sehingga digelari ‘bahlul’ atau si gila.

Salah satu riwayat menceritakan sebuah kisah Bahlul dengan Khalifah Harun al-Rasyid (W 197 H / 810 M). Saat itu sang khalifah menanyai Abu Wahb. "Wahai Bahlul, kapan kau sembuh dari gilamu?"

Ditanya begitu, pria ini jutru balik bertanya "Aku atau engkau yang gila, wahai Khalifah?"

Dengan nada cukup tegas, Khalifah Harun al-Rasyid menjawab tentu yang setiap hari duduk di atas kuburan, yaitu Abu Wahb lah yang gila. Namun si Bahlul menjawab dengan tegas bahwa ialah yang waras.

"Sang khalifah pun bertanya balik, mengapa yang sehat dan normal seperti dirinya yang dikatakan tidak waras. Di luar perkiraan, si Bahlul ini menjawab dengan panjang lebar yang akhirnya membuat sang khalifah tertegun," urai .

Bahlul menjawab, "justru karena aku tahu bahwa istana dan kekuasaanmu -sembari menunjuk istana Harun- akan musnah. Dan di situ (menunjuk kuburan) kau akan abadi. Oleh karenanya aku mempersiapkan diri untuk tinggal kekal di sini. Sementara engkau justru menyibukkan diri dengan membangun istanamu yang kelak atas takdir-Nya ia akan punah! Kau terlihat begitu membenci kuburan, sedangkan di situlah kelak tempat peristirahatan terakhirmu!"

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video