Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun

Editor: MMA
Rabu, 19 Juni 2024 08:56 WIB

Dr. KH. Ahmad Mustain Syafi'i. Foto: Majalah Tebuireng

Oleh: Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'ie

Rubrik ini diasuh oleh pakar tafsir Dr. KH. A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir mumpuni juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Kiai yang selalu berpenampilan santai ini juga Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng.

Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Anbiya': 71. Selamat mengaji serial tafsir  Al-Quran yang banyak diminati pembaca di seluruh Indonesia bahkan warga Indonesia yang tinggal di luar negeri:

MEMETIK HIKMAH

Pertama, berbuat dosa itu bisa dikatakan wajar sebagai seorang manusia. Tetapi kalau keterlaluan, kebacut, kebangetan, maka beda lagi urusannya. Kayak Raja Namrud. Maka ia disiksa secara spesial yang tidak pernah diterapkan kepada manusia mana pun. Juga seperti kaum A.S. yang homoseks, adzabnya sangat mengerikan.

Dulu pernah Penulis unggah tentang kedahsyatan adzab Tuhan yang menimpa kaum homo atau kaum amoral bidang seksual ini. Adzabnya lebih totalitas, lebih mengerikan ketimbang kejahatan musyrik dan dosa kufur.

Lihat, kurang apa kejahatan syiriknya si Fir’aun. Tidak saja ingkar terhadap Tuhan, melainkan mengaku lebih senior dibanding Tuhan Allah SWT, Tuhan-nya Nabi Musa A.S. Ya, tapi sekedar ditenggelamkan dan mati kelelep (tenggelam). Sementara istananya, hartanya dan kota Mesir utuh.

Lalu, kaum ...? Kota Sodum...?

Di negeri ini, seputar tahun 1955, adalah daerah pertanian di lereng gunung Pengamun-amun yang sangat subur, terutama sektor sayur mayor. Daerah lain podo kekeringan, sama sekali tidak terpengaruh. Maklum, berdekatan juga dengan Dieng.

Sayang, penduduknya amoral dan setiap malam mengadakan pesta seks tanpa risih kepada siapa pun. Ada tarian Lengger, kayak dansa porno yang merangsang birahi dan berlebihan. Tamu dari luar desa biasa berdatangan ikut mengumbar nafsu di situ.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video