Pj. Bupati Pasuruan Pastikan tak Ada Monopoli Dalam Lelang Proyek Cheng Hoo: Saya Jaminannya
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Fuad
Rabu, 19 Juni 2024 14:49 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan aktivis yang tergabung dalam Geram (Gerakan Rakyat Anti Monopoli) menuntut agar proyek revitalisasi Pasar Cheng Hoo dihentikan karena ada dugaan kongkalikong.
Hal itu disampaikan koordinator Geram, Ayik Suhaya, saat unjuk rasa di depan Gedung Putih Pemkab Pasuruan, Raci, Kecamatan Bangil, Rabu (19/06/2024).
BACA JUGA:
Tak Dukung Lingkungan Hidup, Lujeng Pertanyakan Visi 2 Paslon Pilbup Pasuruan 2024
Pemilik Kafe di Ruko Gempol 9 Keluhkan Pungutan Rp80 Ribu per Hari, Minta Pertanggungjawaban
Khofifah Didoakan Dua Putra Pendiri NU dan Pengasuh PP Sidogiri Jadi Gubernur Dua Periode
Pesan Pj Gubernur Jatim saat Lantik Pj Bupati Pasuruan dan Pj Wali Kota Probolinggo
"Kedatangan kami ke sini adalah klarifikasi adanya kongkalikong lelang proyek," kata Ayik saat memimpin unjuk rasa.
Ayik meminta agar lelang proyek tersebut dibatalkan apabila hanya dijadikan ajang monopoli. Dia mengatakan aksi yang digelar kali ini tidak ada tunggangan dari pihak mana pun.
"Saya akan mendukung program pembangunan strategi nasional yang diperoleh Pemkab Pasuruan, yakni Pasar Wisata Cheng Hoo. Tapi lelang terbukanya harus untuk umum, siapa pun boleh masuk. Untuk pemenang evalnya adu finansial dan dokumen lelang," kata Ayik Suhaya.
Untuk itu, Ayik Suhaya menegaskan pihaknya akan mengawal proses lelang pembangunan Pasar Wisata Cheng Hoo untuk mencari rekanan yang terbaik dan betul-betul layak sebagai pemenang lelang.
Aksi tersebut juga dihadiri Lujeng Sudarto, Direktur LSM Pusaka. Ia juga minta kepada kepala daerah, sekda, dan kepala dinas terkait, agar melakukan sumpah pocong sesuai tradisi kearifan lokal kepercayaan masyarakat.
Tujuannya, memastikan lelang proyek tersebut transparan. Mengingat, anggaran yang digelontorkan untuk proyek revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo tidak sedikit, mencapai Rp56,9 miliar.
Simak berita selengkapnya ...