Soal Pemecatan Dekan FK Unair, Prof. Puruhito: Dokter Kita Mampu Bersaing dengan Dokter Asing
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Sulthon Neagara
Kamis, 04 Juli 2024 22:29 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Budi Santoso, Sp.OG(k), pada Rabu (3/7/2024) kemarin, mendapatkan perlawanan dari para guru besar, dosen, hingga alumni.
Mereka menggelar aksi damai menolak diberhentikannya Prof. Bus -sapaan Budi Santoso- dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran Unair, di lapangan Arca Airlangga, Kamis (4/7/2024) siang.
BACA JUGA:
Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
BHP Goes To Campus Ada di Unair
5 Daerah di Jatim Bakal Diisi Calon Tunggal, Pengamat Politik Unair: Erosi Demokrasi Lokal
Calon Tunggal di Pilkada 2024, Pengamat Politik Unair: Tak Berkaitan dengan Krisis Demokrasi
Pemecatan Prof. Bus disebut-sebut buntut dari pernyataannya yang menolak rencana pemerintah melalui Menteri Kesehatan mendatangkan dokter maupun tenaga medis asing.
Prof. Dr. Med. Puruhito, dr SpB(k) TKV, mantan Rektor Unair tahun 2001-2006 yang hadir saat aksi damai, turut berkomentar terkait program pemerintah yang bakal mendatangkan tenaga medis asing untuk ditugaskan di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Menurutnya, Indonesia tidak kekurangan dokter dengan kualitas baik. "Bukan kekurangan, tapi distribusinya saja, produksi kita cukup memberikan jaminan dokter kita baik," ungkap Puruhito kepada wartawan.
Puruhito menceritakan bahwa di Waikabubak, Flores, tidak ada dokter. Dari Labuhan Bajo sampai Ende hanya terdapat dua puskesmas.
"Sulit ya, jadi kita distribusinya saja. Sedangkan kalau di Jakarta ada 30-40 ribu dokter spesialis, yang salah siapa?" katanya menjelaskan.
Simak berita selengkapnya ...