Ada Program JKN, Biaya Kesehatan Keluarga Abdul Tak Jadi Beban Lagi
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 18 Agustus 2024 21:48 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional telah hadir satu dekade untuk membantu masyarakat. Program ini dirasakan manfaatnya langsung oleh salah satu warga dari Desa Banyakan, Kabupaten Kediri, Muhammad Abdul Rahman (31).
Ia mengaku telah lama menjadi peserta program JKN bahkan sebelum menikah, yaitu pada 2015. Kini selain dirinya, istri dan anak-anak Abdul turut menjadi peserta program JKN.
BACA JUGA:
Prawoto, Pensiunan PNS di Kota Kediri Rasakan Manfaat Program JKN di Usia Senja
Media Workshop BPJS Kesehatan, Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru
Sampaikan Program Kerja, BPJS Cabang Madiun Gelar Media Workshop
BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan untuk Jurnalis dan Media Massa, Berikut Daftar Namanya
Tidak hanya dirinya saja yang ingin merasakan kemudahan dalam layanan kesehatan, Abdul memiliki motivasi lain saat akan mendaftarkan istri beserta anak-anaknya. Hal ini agar istri dan anaknya dapat lebih terlindungi dan mendapatkan jaminan kesehatan yang baik untuk masa depan keluarganya.
“Motivasi saya mendaftarkan istri dan anak-anak supaya mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih mudah dan lebih baik. Apabila sakit bisa mendapatkan kelancaran dalam berobat,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Abdul menceritakan bahwa dirinya sudah beberapa kali memanfaatkan layanan kesehatan yang diberikan oleh Program JKN. Layanan yang dimanfaatkan oleh dirinya adalah ketika sang anak mengalami sakit panas yang diharuskan untuk rawat inap.
Saat itu, lanjutnya, anaknya mendadak sakit panas, sudah beberapa hari tidak turun hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit dan harus dirawat inap. Menurut Abdul, semua biayanya ditanggung JKN.
Tidak hanya itu, Abdul juga memanfaatkan Program JKN untuk biaya persalinan sang istri.
Abdul menceritakan bahwa sang istri yang awalnya hendak melahirkan anak keduanya di bidan mengalami pecah ketuban. Oleh sebab itu, bidan menyarankan Abdul untuk membawa istrinya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan intensif dan akhirnya sang istri harus melahirkan secara caesar.
“Awalnya istri saya mau melahirkan di bidan. Karena ketuban istri saya pecah, sehingga oleh bidan yang menangani disarankan untuk dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit dilakukan pemeriksaan ternyata istri harus melahirkan secara caesar,” kata Abdul.
Simak berita selengkapnya ...