Apa yang Dirasakan Jika Kadar Trigliserida Tinggi? Ini Penjelasannya
Editor: Annisa'a Ambarnis
Kamis, 19 September 2024 14:38 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Trigliserida merupakan jenis lemak dalam darah yang terbentuk karena kelebihan kalori tubuh. Trigliserida tinggi terjadi karena kondisi trigliserida dalam darah melebihi batas normal.
Dilansir dari Cleveland Clinic, trigliserida tinggi atau hipertrigliseridemia artinya kondisi ketika kadar trigliserida dalam darah lebih dari batas normal yakni 150 mg/dL.
BACA JUGA:
11 Tanda-tanda Terkena Kolesterol Jahat
Resep Tahu Gejrot Bumbu Meresap Sempurna
Resep Kwetiau Goreng Ebi Lezat dan Gurih
Harga Emas Antam Hari Ini 26 September 2024
Penyebab trigliserida tinggi dalam darah yaitu asupan lemak dan kolesterol yang berlebihan.
Kadar trigliserida yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penebalan atau penyempitan dinding arteri atau aterosklerosis. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak yang terdiri dari trigliserida, kalsium, kolesterol, sel-sel darah dan fibrin.
Apabila dibiarkan, plak tersebut akan mengeras dan mengganggu aliran darah dalam tubuh.
Dilansir dari Yankes Kemkes, jika timbunan trigliserida menyumbat arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung bisa menyebabkan serangan jantung.
Selain itu, jika plak menyumbat arteri yang memasok darah ke otak, maka dapat menyebabkan stroke.
Trigliserida tinggi juga sering dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pancreas. Pankreatitis akut terjadi karena kadar trigliserida serum lebih dari 1000 mg/dL.
Menurut National Institutes of Health (NIH), gejala trigliserida tinggi baru muncul ketika kadar trigliserida mencapai 1000-1500 mg/dL.
Pada kondisi tersebut, tubuh mengalami sindrom kilomikronemia multifaktorial atau kondisi ketika proses pemecahan lemak terhenti.
Penderita trigliserida tinggi akan mengalami gejala terkait pankreatitis, seperti gangguan penglihatan, xanthoma, gangguan neurologis, serta pembesaran hati dan limpa.
Berikut 10 keluhan yang dirasakan penderita trigliserida tinggi:
1. Perut bagian atas sakit, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak
2. Gatal-gatal pada kulit
3. Perut membesar dan tampak bengkak
4. Perubahan warna kulit, seperti menguning
5. Peningkatan denyut jantung
6. Timbulnya benjolan pada bokong, siku, paha, dan/atau lutut
7. Pusing dan sakit kepala
8. Mata keruh dan kekuningan
9. Gangguan penglihatan akibat munculnya lapisan berwarna putih, abu muda atau biru pada pinggir kornea
10. Penurunan fungsi kognitif
(ans)