Diduga Langgar Netralitas Pilkada, Dua Oknum ASN Pemkab Blitar Dilaporkan ke Bawaslu
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Akina Nur Alana
Sabtu, 21 September 2024 18:31 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dua oknum aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Blitar dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pelaporan dilakukan usai kedua ASN itu diduga melanggar netralitas ASN pada Pilkada 2024.
Dua ASN yang merupakan oknum camat dan lurah tersebut dilaporkan oleh tim kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar Rijanto-Beky Herdihansah (Rizky).
BACA JUGA:
Masuk Masa Kampanye Pilbup Blitar 2024, Baliho Petahana Masih Menjamur
KPU Kota Blitar Terima Logistik Kotak Suara untuk Pilwali 2024
Bawaslu Kabupaten Blitar Minta Instansi Turunkan Baliho Petahana
Buntut Lagu Rindu di Pengundian Paslon Pilbup, KPU Blitar Dilaporkan ke Bawaslu
Keduanya terang-terangan mengenakan atribut pasangan petahana Rini Syarifah - Abdul Ghoni di sebuah acara yang menghadirkan bakal calon bupati Rini Syarifah atau Mak Rini.
Selain ke Bawaslu, Tim Kampanye Rijanto-Beky Herdihansah juga melaporkan dugaan pelanggaran netralitas itu ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM).
Moh Hidayatus S, Divisi Hukum Tim Kampanye pasangan Rijanto-Beky, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN di Pilkada 2024.
"Betul. Laporan dimasukkan secara resmi ke BKPSDM dan Bawaslu pada 17 September 2024," ujar Moh Hidayatus, Sabtu (21/9/2024).
Peristiwa dugaan pelanggaran netralitas ASN itu berlangsung pada 8 September 2024 di wilayah Kelurahan Kamulan, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Kedua oknum ASN itu hadir dalam kegiatan mobilisasi massa yang dikemas acara jalan sehat bertema Pemuda Kamulan Bersatu.
Sebagian besar yang hadir, termasuk Camat dan Lurah Kamulan mengenakan kaos bersablon Pemuda Kamulan Bersatu dengan bagian punggung bertulisan: 'Maju Bersama, Rindu Berkelanjutan', yang diketahui merupakan tagline pasangan Rini Syarifah-Abdul Ghoni dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
Tak hanya itu, informasi yang beredar, keduanya juga diduga memandu massa untuk meneriakkan jargon pemenangan pasangan Rini-Ghoni secara bersama-sama.
Simak berita selengkapnya ...