Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Editor: M Mas'ud Adnan
Minggu, 13 Oktober 2024 12:27 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menggelar walimatul aqiqah untuk cucunya yang ke-20 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya, Sabtu (13/10/2024) malam. Kali ini cucu Kiai Asep perempuan bernama Fadhilah Zemirah Tufafa Chalim. Putri dari Ning Zahrotu Romadho dan dr M. Fadli Fajriansyah.
“Saya selalu berpegang pada Hadits Kullu ghulamin murtahanun bi’aqiqatihi,” ujar Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat memberikan sambutan di depan para kiai dan nyai yang sebagian besar datang dari Surabaya dan Mojokerto.
BACA JUGA:
Disambut Antusias Warga Blitar, Khofifah: Pekik Allahu Akbar Bung Tomo Dawuh Hadratussyaikh
Gus Barra Targetkan Menang Mutlak di Mojosari
Sudah Teruji dan Terbukti! Ratusan Pendeta se-Jatim Cetuskan GMSK untuk Menangkan Khofifah-Emil
Ribuan Warga Meriahkan Senam Mubarok Bersama Gus Barra dan Mas Rizal
“Bahwa seorang anak tergadai sebelum ditebus dengan aqiqah,” ujar pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.
Menurut Kiai Asep, aqiqah itu sebaiknya dilaksanakan pada hari ke-7 dari hari kelahirannya.
“Tapi kalau belum bisa ditunda di hari lain,” tambahnya.
Yang penting seorang anak harus diaqiqahi.
“Karena kalau belum diaqiqahi belum sah menjadi milik kita,” tegasnya.
Kiai Asep menegaskan bahwa acara walimatul aqiqah ini juga merupakan konsolidasi untuk kemenangan Khofifah-Emil dalam Pilgub Jatim dan Gus Barra-dr Rizal untuk Pilbup Mojokerto. Kiai Asep minta para kiai dan nyai yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya memenangkan Khofifah-Emil. Sedangkan kiai dan nyai dari Mojokerto memenangkan Gus Barra-dr Rizal dan juga Khofifah-Emil.
“Jadi dari presiden, gubernur Jawa Timur hingga bupati Mojokerto satu visi sehingga mempermudah program Pak Praabowo,” kata Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, Khofifah adalah seorang tokoh yang loman alias dermawan.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Foto: MMA/bangsaonline
“Padahal biasanya orang perempuan itu perhitungan,” kata Ketua Umum PP Pergunu itu.
Secara religius, menurut Kiai Asep, sangat bagus. “Bu Khofifah tidak hanya menjalankan salat 5 waktu dan salat sunnah (malam) tapi salat 100 rakaat pun dilakukan,” katanya.
Dalam acara itu Prof KH Ridwan Nasir diminta untuk memberikan ceramah tentang aqiqah. Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya itu berharap cucu Kiai Asep menjadi anak shalihah seperti ulama sufi besar Rabiah Al Adawiyah.
Perempuan asal Basra Irak itu dikenal seluruh dunia berkat karya-karya sastranya berbasis tashawuf yang secara total mencintai Allah. Prof Kiai Ridwan Nasir mengutip salah satu karya pusinya.
“Kalau saya ibadah (menyembah-Mu) karena takut neraka, masukkanlah saya ke dalam neraka. Kalau saya ibadah karena saya ingin masuk surga, jauhkanlah saya dari surga,” kata Prof Ridwan Nasir mengutip salah satu syair karya Rabiah Al Adawiyah yang sangat populer.
Simak berita selengkapnya ...