Tak Pernah Diperhatikan Dinas Pertanian, Petani Melon Tuban Mengeluh
Selasa, 08 September 2015 21:55 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Petani melon di Tuban terutama di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak mulai mengeluh karena tidak mendapat perhatian dari dinas Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban.
“Selama ini tidak ada perhatian dari pemerintah. Bibit mahal, selain itu juga tidak ada subsidi pupuk atau bantuan obat-obatan untuk para petani,” kata salah satu petani melon asal Desa Sumber, Kecamatan Merakuran, Afandi saat ditemui, Selasa (8/9).
BACA JUGA:
Protes SKTM tak Bisa Digunakan untuk Berobat, Puluhan Mahasiswa PMII Demo Pemkab Tuban
Melalui Inovasi "Bahtera Kita", Bayi Lahir di Tuban Langsung Dapat Akta Kelahiran hingga KIA
LKPJ Bupati Tuban, Dewan Soroti Pendidikan dan Kesehatan
DPRD Tuban Gelar Rapat Paripurna Sekaligus Halalbihalal
Diakui Afandi, pada musim ini tanaman melon memang hasilnya cukup bagus. Tetapi, untuk mendapatkan hasil terbaik, diperlukan perawatan yang sedikitnya membutuhkan biaya Rp 5000, hingga Rp 6.000 untuk satu pohon. Biaya tersebut dinilai terlalu mahal oleh patani. Perbandingannya, untuk satu pohon rata-rata memiliki 3 buah. Sedangkan, harga jual pada tengkulak terhitung cukup murah.
“Belum lagi tenaga untuk merawat, terus penyemprotan maupun proses lainnya, itu juga membutuhkan biaya, untung saja ini dilakukan sendiri, jadi tidak terlalu keluar biaya banyak,” beber petani berpawakan kurus ini.
Afandi meminta dinas pertanian tidak tebang pilih dalam memberi perhatian. "Kalau petani jagung ataupun padi diperhatikan, mengapa petani melon justru ditelantarkan. Padahal semestinya, petani melon ini juga perlu mendapatkan perhatin ataupun penyuluhan seperti yang dijanjikan oleh Bupati Tuban, H. Fathul Huda," keluh Afandi.
Simak berita selengkapnya ...