Gunakan Pembelajaran ala Pesantren, MAN Tuban jadi Jujugan Studi Banding Sekolah Lain
Jumat, 23 Oktober 2015 18:49 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Penerapan pendidikan formal bercampur dengan sistem pesantren kerap dijumpai. Tetapi, jika sistem tersebut diterapkan di madrasah berstatus negeri sepertinya jarang ditemui.
Namun, hal itu tidak berlaku pada MA Negeri (MAN) Tuban. Lembaga pendidikan yang beralamatkan di Jalan Hos Cokroaminoto 4, Semanding, Tuban ini telah menerapkan pembelajaran ala pesantren tanpa merubah kurikulum yang ada. Uniknya, meski baru berjalan kurang lebih dua tahun, ternyata cukup representatif dan mampu diterapkan pada siswa.
BACA JUGA:
Genjot Prestasi, SMKN 1 Tuban Ajak Wali Murid Sinergi
SMKN 2 Tuban Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Link and Match Pendidikan Vokasi
Viral Kasus Bullying di Sekolah, Pemkab Tuban Dinilai Gagal Lindungi Hak Anak dalam Dunia Pendidikan
Melalui Seminar Nasional, Unirow Tuban 'Bedah' Sistem AI
Pembelajaran ala pesantren yang diterapkan tersebut di antaranya dengan cara mencetak siswa menjadi hafid Qur’an dan bisa membaca kitab kuning. Dua kegiatan belajar tersebut kini menjadi prioritas Kepala Sekolah MAN Tuban.
Kepala Sekolah MAN Tuban, Saifudin Yulianto, menjelaskan jika pembelajaran ala pesantren di sekolahnya cukup sederhana. Yakni, khusus hafid harus setoran pada guru pembimbing setiap Jum’at. Sedangkan, untuk siswa yang mengikuti belajar kitab kuning, mereka yang ingin lulus harus harus mengkuti tes dengan penguji dari kiai NU dan Muhammadiyah serta disaksikan publik.
“Tidak semua siswa mengikuti ini, ada pula yang pilih salah satu. Namun, kami mengimbau pada siswa agar ikut pembelajaran ala pesantren yang sudah kami siapkan,” Saifudin Yulianto saat ditemui di ruabg kerjanya, Jum’at (23/10).