DPRD Jatim: Tolak Gula Impor, Beri Pendampingan Petani Tingkatkan Kualitas Tebu
Editor: nur syaifudin
Wartawan: m didi rosadi
Senin, 18 Januari 2016 11:00 WIB
SURABAYA, BANGAONLINE.com - Ancaman masuknya gula impor ke tanah air termasuk Jawa Timur sudah di depan mata. Terbukti pemerintah akan melakukan impor gula Kristal putih sebesar 200 ribu ton di bulan ini. Terkait impor gula, DPRD Jatim dengan tegas menolak gula impor masuk ke Jawa Timur. Sebab, hal itu akan membuat harga gula lokal hancur, bahkan tak tak dilirik pedagang. Imbasnya petani tebu pasti merugi. Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi B, Chusainuddin.
Menurut Wakil Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jatim itu, petani tebu juga harus intropeksi dengan meningkatkan kualitas tanaman tebu yang mereka tanam. Pasalnya, sampai saat ini masih banyak tanaman tebu hasil petani lokal yang rendemennya masih di bawah 8 persen. Padahal dalam Perda No. 17 Tahun 2012 tentang Rendemen Tebu diamanatkan rendemen tebu jawa Timur sekurang-kurangnya 8 persen. Tapi prakteknya di lapangan masih banyak yang berada pada kisaran 6 persen. Sebaliknya, rendemen tebu hasil petani Vietnam itu minimal 10 persen. Bahkan mereka sudah bisa mencapai angka rendemn tebu 12 persen.
BACA JUGA:
DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
Soal LKPJ 2023, Pj Gubernur Jatim Tegaskan Hal ini
Ketua KNPI Sampang Duduki Kursi DPRD Jatim
Di Sidang Paripurna Raperda RUED, Pj Gubernur Jatim Sebut Potensi EBT Capai 188.410 MW
“Posisi dewan berpihak pada petani, makanya kami tolak gula impor masuk Jawa Timur. Tapi petani tebu di Jatim juga harus mampu bersaing dengan kualitas tebu impor. Paling tidak bisa mencapai rendemen 8 persen sesuai perda rendemen tebu yang sudah diberlakukan di Jatim,” beber politisi PKB itu, seperti dikutip dari HARIAN BANGSA, Senin (18/1).
Politisi yang juga Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) kabupaten Tulungagung ini berharap Pemprov Jatim terutama Disbun melakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani tebu di Jatim agar produksi tebu yang mereka hasilkan bisa mencapai 8 persen.
Simak berita selengkapnya ...