Musda ke VIII Gapensi Jatim, Soroti Naker Asing dan Anak Usaha BUMN
Selasa, 19 Januari 2016 23:43 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengawasi secara ketat masuknya sejumlah tenaga atau pekerja asing di wilayah setempat. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, saat membuka Musda ke VIII (Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia) Gapensi Jatim di Surabaya, Selasa (19/1).
Kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, hal ini dilakukan untuk menghadapi pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sehingga pekerja tanah air bisa terserap dan terpakai. Ia menegaskan siap menindak tegas tenaga asing yang masuk tanpa memiliki surat (dokumen) resmi.
BACA JUGA:
Hadapi MEA, Puluhan Tukang Becak di Kediri Belajar Bahasa Inggris
Seminar "Outlook Ekonomi 2016", Beber Persiapan Daerah untuk Hadapi MEA
Pasar Tradisional Sumenep belum Siap Bersaing di MEA
Hadapi MEA, Disperindag Pasuruan Latih Pelaku UKM
"Kami awasi, dan jika perlu kami akan melakukan operasi ke sejumlah lokasi secara besar-besaran untuk menertibkan tenaga kerja asing ilegal ini," kata Gus Ipul.
Ia meminta agar masyarakat juga ikut mengawasi setiap orang asing yang baru masuk ke Jawa Timur dan melaporkannya apabila ada tindakan yang mencurigakan. Gus Ipul mengaku, Pemprov Jatim secara umum tidak antitenaga kerja asing yang masuk ke Jatim, namun tenaga asing tersebut harus memiliki persyaratan yang resmi sesuai aturan yang berlaku.
Ia mendukung langkah rencana Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim yang bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menindak tenaga asing yang dianggap ilegal.
"Kami tidak menolak adanya tenaga kerja asing di Jatim. Tapi, mereka harus memiliki kemampuan khusus dan yang paling penting, mereka memiliki dokumen resmi dan legal," kata dia.
Simak berita selengkapnya ...