Tafsir Al-Hijr 85-86: Antara Toleransi dan Lemah Iman | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr 85-86: Antara Toleransi dan Lemah Iman

Sabtu, 27 Februari 2016 00:59 WIB

ilustrasi

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .  

BANGSAONLINE.com - “Wamaa khalaqnaa alssamaawaati waal-ardha wamaa baynahumaa illaa bialhaqqi wa-inna alssaa’ata laaatiyatun faishfahi alshshafha aljamiila. Inna rabbaka huwa alkhallaaqu al’aliimu”.

Beberapa ayat sebelumnya bertutur soal umat terdahulu, dari kaum nabi Luth A.S yang homoseks, ashabu al-Aikah, kaum nabi Syu'aib A.S dan ashab al-Hijr, kaum nabi Shalih A.S yang diazab Tuhan.

Kini Allah SWT memproklamirkan diri-Nya sebagai Tuhan yang mencipta langit dan bumi. Penciptaan itu atas dasar "al-haq" (kebenaran), bukan asal cipta, melainkan penuh makna dan pesan. Seolah Tuhan berkata: "Jika ada Tuhan kok tidak bisa mencipta langit dan bumi, maka itu Tuhan palsu, Tuhan-tuhanan atau Tuhan yang dipaksakan". Ini ajaran mahapenting bagi siapa saja yang hendak berTuhan.

Lalu, nabi Muhammad SAW diperintahkan agar berlaku santun, memaaf, berlapang dada kepada umat, " fa isfah al-shafh al-jamil". Inilah bedanya, antara umat nabi Muhammad SAW dengan umat terdahulu. Dulu, begitu mereka durhaka dan tetap membandel, maka langsung disiksa di dunia. Sedangkan umat sekarang tidak. Meski durhaka, tetap saja disantuni dan disikapi dengan baik.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video