Komunitas 'Rek Ayo Rek' Dilaunching, Surabaya jadi Tuan Rumah UN Habibat
Minggu, 06 Maret 2016 21:24 WIB
Selain itu, Whisnu Sakti Buana mengaku bangga Kota Surabaya menjadi tempat Konferensi UN Habitat. Menurutnya, kegiatan Konferensi UN Habitat di Surabaya merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di luar kantor sejak didirikan tahun 1976.
“Ini merupakan penghargaan yang sangat besar bagi Kota Surabaya,”terang dia.
Whisnu menambahkan, dipilihnya Kota Pahlawan in sebagai tempat kegiatan organisasi di bawah naungan PBB itu merupakan peluang untuk menunjukkan kepada ratusan delegasi dari 193 negara yang hadir nanti, bahwa Surabaya adalah kota yang berwawasan lingkungan.
“Kita akan tunjukkan kepada negara–negara di Asia Pasifik dan benua lainnya, khususnya negara berkembang bagaimana membangun pemukiman yang lebih hijau,”terang dia
Melalui kegiatan tersebut, Pemkot Surabaya akan menunjukkan, bahwa kaum urban bukan menjadi beban kota. Sebaliknya, justru akan menjadi modal besar guna pembangunan kota Surabaya.
Pria yang akrab disapa WS ini mengungkapkan, untuk menjadi tuan rumah Konferensi UN Habitat tidaklah mudah. Walikota Surabaya Tri rismaharini menurutnya harus mempresentasikan dahulu kesiapannya di hadapan perwakilan negara-negara yang tergabung dalam UN Habitat.
Tidak hanya bersih-bersih Jalan Tunjungan, bakti sosial yang dihadiri sejumlah legislator DPRD Surabaya beserta ratusan warga itu juga digelar deklarasi komunitas "Rek Ayo Rek" dengan hiburan musik patrol yang menyanyikan lagu-lagu khas Surabaya maupun perjuangan serta pelepasan burung.
Komunitas "Rek Ayo Rek" digagas oleh sekelompok masyarakat yang terdiri dari para jurnalis, pegiat sosial kemasyarakatan, LSM, akademisi, pengamat sosial, pejabat aktif di eksekutif-legislatif dan lainnya yang menaruh kepedulian terhadap kemajuan Surabaya dan Jawa Timur. (lan/yul/ns)