Komunitas 'Rek Ayo Rek' Dilaunching, Surabaya jadi Tuan Rumah UN Habibat
Minggu, 06 Maret 2016 21:24 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seratusan orang anggota Komunitas Rek Ayo Rek memadati arena Car Free Day (CFD) di Jl Tunjungan, Surabaya, Minggu (6/3). Mereka menggelar bakti sosial bersih-bersih jalan raya sebagai wujud kepedulian terhadap Kota Surabaya.
"Kami sengaja menggelarnya di Jalan Tunjungan karena di jalan ini menjadi bagian dari sejarah Surabaya mempertahankan Kemerdekaan Indonesia," ujar Ketua Umum Komunitas "Rek Ayo Rek" Herman Rivai di sela acara.
BACA JUGA:
Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Ringkus Pengedar Sabu
Polisi Selidiki Penemuan 2 Kerangka Manusia di Rumah Pompa Wonorejo 1
Info BMKG Kamis 26 September: Surabaya Mulai Hujan, Bagaimana Situasi Cuaca Jatim?
Info BMKG Selasa 24 September: Cuaca Jatim Sebagian Hujan Ringan, Bagaimana Surabaya?
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap semangat kepedulian dan kegotongroyongan mampu menggugah warga untuk terlibat dalam pembangunan kota.
"Kesadaran warga kota sangat penting untuk menciptakan suasana Surabaya kondusif. Bersih-bersih di jalan menjadi sangat berguna dan bermanfaat yang harapannya menular ke semua warga," ucap wakil ketua DPRD Surabaya 2004-2009 itu.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan ini karena dinilai meneruskan tradisi mantan Presiden Soekarno yang mewariskan semangat gotong royong.
"Bung Karno pernah berpesan, bahwasannya Pancasila itu kala diperas setiap silanya berintikan gotong royong. Nah, mari kita sebagai generasi sekarang tak pernah berhenti menggelorakan semangat itu," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Di kesempatan sama, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berterima kasih karena "Rek Ayo Rek" sebagai komunitas yang mewakili warga kota telah membuktikan kepeduliannya.
"Siapa saja yang ikhlas membangun kota ini maka Pemkot dengan sangat terbuka mengapresiasinya. Kegiatan semacam ini jangan dijadikan formalitas saja, tapi bergerak ke depan demi mewujudkan pembangunan Surabaya tercinta," kata dia.
Selain itu, Whisnu Sakti Buana mengaku bangga Kota Surabaya menjadi tempat Konferensi UN Habitat. Menurutnya, kegiatan Konferensi UN Habitat di Surabaya merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di luar kantor sejak didirikan tahun 1976.
“Ini merupakan penghargaan yang sangat besar bagi Kota Surabaya,”terang dia.
Whisnu menambahkan, dipilihnya Kota Pahlawan in sebagai tempat kegiatan organisasi di bawah naungan PBB itu merupakan peluang untuk menunjukkan kepada ratusan delegasi dari 193 negara yang hadir nanti, bahwa Surabaya adalah kota yang berwawasan lingkungan.
“Kita akan tunjukkan kepada negara–negara di Asia Pasifik dan benua lainnya, khususnya negara berkembang bagaimana membangun pemukiman yang lebih hijau,”terang dia
Melalui kegiatan tersebut, Pemkot Surabaya akan menunjukkan, bahwa kaum urban bukan menjadi beban kota. Sebaliknya, justru akan menjadi modal besar guna pembangunan kota Surabaya.
Pria yang akrab disapa WS ini mengungkapkan, untuk menjadi tuan rumah Konferensi UN Habitat tidaklah mudah. Walikota Surabaya Tri rismaharini menurutnya harus mempresentasikan dahulu kesiapannya di hadapan perwakilan negara-negara yang tergabung dalam UN Habitat.
Tidak hanya bersih-bersih Jalan Tunjungan, bakti sosial yang dihadiri sejumlah legislator DPRD Surabaya beserta ratusan warga itu juga digelar deklarasi komunitas "Rek Ayo Rek" dengan hiburan musik patrol yang menyanyikan lagu-lagu khas Surabaya maupun perjuangan serta pelepasan burung.
Komunitas "Rek Ayo Rek" digagas oleh sekelompok masyarakat yang terdiri dari para jurnalis, pegiat sosial kemasyarakatan, LSM, akademisi, pengamat sosial, pejabat aktif di eksekutif-legislatif dan lainnya yang menaruh kepedulian terhadap kemajuan Surabaya dan Jawa Timur. (lan/yul/ns)