Pembebasan WNI Belum Berhasil, Keluarga Minta TNI Serang Abu Sayyaf | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pembebasan WNI Belum Berhasil, Keluarga Minta TNI Serang Abu Sayyaf

Minggu, 17 April 2016 23:32 WIB

Kelompok milisi di selatan Filipina. foto: (Picture-Alliance/dpa/L Castillo)

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kecemasan dan kegelisahan keluarga korban penyanderaan kelompok asal Filipina, Abu Sayyaf, semakin menjadi. Terlebih, setelah empat Warga Negara Indonesia (WNI) kembali dikabarkan telah disandera.

Sebelumnya, empat WNI yang menjadi awak kapal tunda Henry dan kapal tongkang Cristi juga disandera, saat menempuh perjalan menuju Tarakan, setelah mengirim barang ke Cebu, Filipina.

Informasi tersebut semakin membuat keluarga Wendi Rakhadian tak bisa menahan kecemasan.

Mereka makin pesimis pemerintah bersama perusahaan tempat anaknya bekerja bisa melakukan pembebasan Wendi dan awak tughboat Brahma 12 lainnya.

"Kalau melihat hingga hari ini, belum ada kepastian apapun terkait pembebasan anak saya dan sembilan lainnya, ditambah lagi empat orang kembali disandera Abu Sayyaf," tutur Aidil, ayah Wendi Rakhadian, di ladang jagung Jalan Tunggang, Kuranji, Padang, Minggu (17/4) dikutip dari vivanews.com.

Akhir-akhir ini memang, Aidil lebih banyak menghabiskan waktu di ladang ketimbang di rumah. Sebab, jika di rumah, ingatannya selalu tertuju kepada si sulung Wendi Rakhadian.

"Kalau tidak, bayar saja tebusannya, daripada tidak ada kepastian. Jika rasanya pembayaran tebusan menyangkut harga diri bangsa ini, bagaimana dengan keselamatan jiwa yang sepuluh orang ini, termasuk anak saya," kata Aidil.

Saking putus asanya, Aidil bahkan meminta militer Indonesia dalam hal ini, TNI untuk menyerang basis Abu Sayyaf. "Atau serang saja dengan kekuatan miiter, kan militer Indonesia katanya yang terbaik di dunia," tambah Aidil.

Ayah Wendi Rakhadian juga berharap, Filipina memberi ruang untuk militer Indonesia melakukan pembebasan. Aidil meyakini TNI mampu membebasan, jika Filipina memberikan izin kepada milier Indonesia melakukan upaya tersebut.

Kecemasan juga melanda keluarga 4 WNI yang kemarin disandera kelompok Abu Sayyaf. Kades Kanna Utara, Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, Sulsel, Gasali Nursalan yang juga adalah kerabat dekat Syamsir mengaku kaget dan syok begitu mendengar kabar kapal sepupunya dibajak di perairan Malaysia-Filipina.

"Apa lagi saat kami mendengar kabar jika dalam peristiwa tersebut satu orang ABK tertembak, kami sangat sedih membayangkan jika itu adalah adik sepupu kami," ujar Kepala Desa Kanna Utara Gasali, Minggu (17/4) dikutip dari okezone.com.

Menurut Gasali Nursalam, Syamsir adalah anak dari almarhum Antu, suami dari Lamin. Syamsir merupakan anak kelima dari tujuh orang bersaudara.

"Mereka tujuh orang bersaudara, tinggal Syamsir yang belum menikah, jadi dia memang termasuk tulang punggung keluarga yang selama ini tinggal dengan Ibunya Lamin," terangnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video