Madiun dan Ngawi Dapat Kiriman 63 Napi dari Kerobokan Bali
Jumat, 29 April 2016 22:08 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Polres Madiun Kota masih terus memantau perilaku 63 narapidana (napi) pasca dipindahkan dari Lapas kelas II A Kerobokan Denpasar ke Lapas kelas II A Madiun,Rabu (27/04).
Kabag Ops Polres Madiun Kota Kompol Mujo Prajoko kepada bangsaonline.com menjelaskan, upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan. Apalagi napi yang dikirim ke Lapas Madiun berasal dari dua organisasi besar yang berseberangan yakni, Laskar Bali dan Baladika.
BACA JUGA:
Deradikalisasi Lapas Kelas I Madiun Sukses, 3 Napiter Ikrar Setia NKRI
WBP Lapas Kelas I Madiun Berhasil Panen 5.000 Ekor Ikan Lele
Berikan Atensi Pembangunan ZI, Tim KemenPAN-RB Kunjungi Dua Satker di Madiun
Lapas Kelas I Madiun Jadwalkan Pendidikan Kesetaraan 3 Kali Seminggu
"Tetap termonitor lah, tetap kita awasi untuk langkah antisipasi. Kami juga koordinasi dengan pihak Lapas untuk kegiatan pengamanan. Kalau informasi yang kami terima, mereka ditempatkan dalam satu blok, namun ada beberapa kamar yang membedakan mereka,"ungkap dia.
Dari 63 napi yang dipindah ke Lapas Madiun, tujuh diantaranya merupakan narapidana berkewarganegaraan asing yakni seorang warga negara Australia dan enam warga negara Iran. Mereka turut serta dipindahkan ke Madiun karena untuk memutus rantai narkoba, menghindari kerusuhan sesama napi dan menjaga kondusifitas dalam Lapas.
Selain Lapas Madiun,ternyata beberapa napi dari 63 napi kiriman juga ada yang dipindahkan ke Lapas Ngawi. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ngawi, menerima 13 napi layaran atau pindahan dari Lapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Bali, Kamis (28/04).
Sekitar pukul 14.00 WIB 13 napi terlihat mulai menginjakan kakinya di Lapas Kelas IIB Ngawi dengan menumpang satu unit armada bus yang dikawal ekstra ketat oleh 31 petugas Polres Ngawi dengan senjata laras panjang.
Simak berita selengkapnya ...