China Larang Muslim Lakukan Ibadah, Dipaksa Patuh pada Ateisme Marxis
Jumat, 27 Mei 2016 23:39 WIB
CHINA, BANGSAONLINE.com - Presiden China Xi Jinping sebagai pemimpin tertinggi Partai Komunis yang berkuasa, memperingatkan rakyatnya, khususnya yang tinggal di Provinsi Xinjiang, untuk meninggalkan praktik ibadah Islam dan tetap memegang teguh ajaran ateisme Marxist.
Pernyataan Xi itu disampaikan dalam Konferensi Kerja Nasional Kedua Bidang Agama yang secara luas dilaporkan oleh stasiun televisi pemerintah CCTV, seperti dilansir Indian Express, Kamis (26/5).
BACA JUGA:
Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya
WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
Tiongkok Banjir Mobil Listrik
Xi mengatakan peringatan itu ditujukan langsung kepada warga muslim Uighur yang dalam beberapa tahun belakangan dianggap melawan negara dengan berbagai protes dan serangan. Menurut pemerintah Negeri Bambu sebagian besar warga di Xinjiang sudah teradikalisasi dan kondisi ini bisa berdampak serius.
Provinsi Xinjiang memang terletak berdekatan dengan perbatasan Pakistan dan dari sanalah pemahaman Islam garis keras masuk ke China. Menurut sejumlah kalangan pidato Presiden Xi dalam konferensi itu juga ditujukan kepada pemerintah Pakistan supaya menyetop aliran pemahaman Islam garis keras ke Xinjiang.
Xi dengan tegas menyatakan tidak ada kompromi dalam kebijakan pemerintah untuk isu Islam garis keras ini. Dia juga memperingatkan rakyat untuk menolak segala pengaruh atau ideologi dari kelompok ekstremis Islam.
Simak berita selengkapnya ...