Tafsir Al-Nahl 78: Kata "Umm" Dijamakkan Menjadi "Ummahat", Jamak Model Apa? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Nahl 78: Kata "Umm" Dijamakkan Menjadi "Ummahat", Jamak Model Apa?

Wartawan: -
Senin, 06 Juni 2016 14:35 WIB

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - "Waallaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta’lamuuna syay-an waja’ala lakumu alssam’a waal-abshaara waal-af-idata la’allakum tasykuruuna".

"Wa Allah akhrajakum min buthun ummahatikum la ta'lamun syai'a". Bayi lahir dari rahim ibu dalam keadaan tidak mengerti apa-apa. Kata Ummahat adalah bentuk jamak mu'annats salim dari kata "umm" (ibu). Bukan jamak taksir, sebab huruf asli mufradnya utuh (alif dan Mim). Huruf "ha" di tengah adalah tambahan. Asalnya "ummat " dengan tambahan huruf Alif dan Ta' seperti lazimnya rumus jamak tipe ini. Soal penambahan tersebut ada dua alasan, antara lain :

Pertama, tambahan huruf "ha" tersebut untuk kebutuhan pelafalan sehingga terasa lebih mantap. Bunyi yang lahir dari komposisi penambahan tersebut tampak lebih berbobot dalam lisan dan tidak ringan. Orang arab mempertimbangkan model bunyi-bunyian begini, sehingga pelafalan terdengar indah dan khas. Sebagai perbandingan adalah gaya tafkhim pada lafadh "Allah ". Huruf "lam"nya dibaca tafkhim (tebal) ketika diantar dengan huruf berbaris fathah atau dhammah. Tidak sama pelafalannya ketika bunyi huruf antaran berharakat kasrah.

Kedua, untuk membedakan antara ibu manusia dan induk binatang. Bahasa mengormati derajat ibu manusia di atas segala indukan dengan pembubuhan huruf "ha" (ummahat). "li ta'dhim sya'n al-umm". Jika bentuk jamak tersebut diaslikan (ummat), maka konotasi maknanya untuk induk-induk binatang.

Ayat studi ini menyebutkan, bahwa bayi itu tidak punya pengetahuan apa-apa, blank dan kosong. "La ta'lamun syai'a". Baru setelah lahir di dunia, maka Tuhan meng "ON" kan lebih optimal piranti-piranti indranya.

Pertama, pendengaran (al-sam'), kedua, al-abshar (penglihatan) dan ketiga, al-af'idah (pikiran). Kenapa bayi saat dilahirkan tidak punya pengetahuan apa-apa?. Lalu apakah penyebutan tiga piranti tersebut merupakan urutan dalam transformasi ilmu pengetahuan?.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video