Tafsir Al-Nahl 80: Umar Ibn Al-Khattab Memarahi Gempa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Nahl 80: Umar Ibn Al-Khattab Memarahi Gempa

Wartawan: -
Selasa, 07 Juni 2016 10:51 WIB

Ilustrasi

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - "Waallaahu ja’ala lakum min buyuutikum sakanan waja’ala lakum min juluudi al-an’aami buyuutan tastakhiffuunahaa yawma zha’nikum wayawma iqaamatikum wamin ashwaafihaa wa-awbaarihaa wa-asy’aarihaa atsaatsan wamataa’an ilaa hiinin".

Kedua, konsep rumah "buyuta". Tipe ini dianggap sangat cocok untuk rumah tinggal sementara karena terkait pekerjaaan dan kebutuhan. Zaman dulu, al-buyut (tenda) dipakai masyarakat baduwi yang keseharian hidup bersama ternak di padang terbuka dan selalu berpindah mengikuti daerah rerumputan yang ada dan posisi mata air. Lebih dari itu, konsep rumah buyuta ini untuk lingkungan atau kondisi tanah yang labil dan sering terjadi gempa. Maka jauh-jauh Tuhan mengingatkan hendaknya material rumah dipilih yang ringan, kuat dan praktis. Pada ayat studi ini, kulit binatang (julud al-an'am) ditunjuk sebagai contoh. Tentu saja zaman sekarang sudah jauh lebih modern, ada kain terpal, parasut, ada galvalum, fiber dll.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video