Cek Fisik ke Samsat, Mobdin Lelang Pemkot Mojokerto Harus Dikanibal
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Kamis, 09 Juni 2016 20:56 WIB
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 22 mobil dinas (mobdin) afkir milik Pemkot Mojokerto pada akhirnya menjadi beban pemda setempat. Tidak hanya soal tanggungan biaya perawatan, pihak Bagian Umum terpaksa menggunakan cara kanibal ketika mau cek fisik ke Samsat
"Ini mau cek fisik ke Samsat, jadinya pakai ban mobil lainnya yang masih bisa dipakai," kata Minto seorang staf setempat, Kamis (9/6).
BACA JUGA:
Tunjukkan Komitmen Perangi Narkoba, Pj Wali Kota Mojokerto Kembali Launching Kelurahan Bersinar
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Jadi Penyuluh Antikorupsi
Pj Wali Kota Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Masyarakat
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Cek Status Pemilih Jelang Pilkada 2024
Agar bisa jalan, mobil yang teronggok di halaman pemda itu terpaksa disulap. Caranya dengan mengganti bagian mobil yang rusak dengan mengambilkan ban mobil lainnya yang sedikit bagus. Selebihnya, staf bagian kendaraan itu harus meminjam aki kendaraan operasional yang lain.
Karyawan pemda juga harus mencucinya sehingga sedikit bisa melunturkan debu yang melekat. Pemda setempat tentu saja masih harus menanggung beban pajak dari mobil-mobil tak terpakai itu.
Tidak lakunya penjualan belasan mobdin milik Pemkot Mojokerto membuat pihak Dewan setempat prihatin. Ketua DPRD, Purnomo menyarankan tim penghapusan aset bergerak tahun 2000-2001 itu mendatangi Balai Lelang Jatim untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) atas harga mobil yang telah ditetapkan.
"Kondisi mobil di pelataran Balai Kota itu tidak semakin bagus karena tidak segera laku. Kalau dianggap terlalu mahal dibandingkan dengan harga tahun yang sama dipasaran, Bagian Umum bisa meminta peninjauan kembali atas harga yang telah ditetapkan Apprasial Balai Lelang," cetus Purnomo.
Politisi Banteng ini tidak menampik nilai mobil jenis Toyota Kijang dan Isuzu Panther yang diputuskan terlalu mahal.
Simak berita selengkapnya ...