Mahasiswa UNAIR Kembangkan “Skrup Tulang Anti Bakteri” Berbasis Polimer dan Keramik
Selasa, 14 Juni 2016 21:19 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Patah tulang merupakan cedera yang lazim dijumpai pada korban kecelakaan. Penanganan kasus ini adalah dengan dilakukannya fiksasi internal tulang menggunakan sekrup dan plat berbasis logam, yaitu platina dan stainstess steel. Namun, penggunaan kedua bahan ini bukanlah tanpa kendala.
Kendala pertama, meskipun logam platina memiliki sifat mekanik yang baik, tetapi harganya relatif mahal. Kedua, penggunaan stainless steel dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan korosi yang membahayakan tubuh. Selain itu, metode ini dirasa kurang efektif karena skrup dan plat yang digunakan harus diambil setelah tulang tersambung kembali. Pengambilan sekrup inilah yang kemudian menyisakan lubang pada tulang dan menimbulkan permasalahan baru.
BACA JUGA:
Diskusi Kebangsaan di Jakarta, Khofifah Bahas Percepatan Indonesia Emas
Khofifah Sebut IKA Unair Dukung Penuh Upaya Percepatan Indonesia Emas Sebelum 2045
Apa Itu WhatsApp Bot? Berikut Penjelasan dan Perbedaannya
5 Tipe CCTV yang Bisa Dijadikan Referensi untuk Dipasang di Rumah
Setelah mempelajari dari persoalan diatas, lima mahasiswa Teknobiomedik, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga melakaukan upaya dan menawarkan alternatif solusi dalam penanganan kasus patah tulang dengan hasil penelitian eksakta yang didanai oleh DIKTI Kemenristek Dikti.
Penelitian berjudul “Biodegradable Bone Screw Anti Bakteri Berbasis Komposit Nano Hidroksiapatit Poly (1,8 Octadienol-Co-Citrate)” itu dikerjakan oleh Imroatus (Teknobiomedik 2012), Andini (Teknobiomedik 2012), Nurul (Teknobiomedik 2014), Bagus (Teknobiomedik 2014), dan Rhisma (Teknobiomedik 2014) di bawah bimbingan Dr. Prihartini Widiyanti, drg. M.Kes.
Simak berita selengkapnya ...