Tiga Pelaku Begal di Perumahan KNV Sudah Tidak Pulang ke Rumah Semenjak Kejadian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tiga Pelaku Begal di Perumahan KNV Sudah Tidak Pulang ke Rumah Semenjak Kejadian

Wartawan: Catur A Erlambang
Minggu, 26 Juni 2016 21:06 WIB

Salah satu pelaku begal, Arisandi, tewas usai dihakimi massa. foto: CATUR AE/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Upaya polisi dalam memburu daftar buronan angggota komplotan sadis yang diketuai Dwi Arisandi (alm) belum membuahkan hasil. Bahkan, pencarian tersebut bisa jadi bakal lebih sulit. Sebab, ada kemungkinan mereka telah kabur keluar kota.

Kapolres Sidoarjo AKBP Muhammad Anwar Nasir menyatakan, pihaknya masih mendalami keberadaan tiga pelaku yang masih buron. Tiga pelaku itu berinisial WU, WO, dan BU. “Identitasnya sudah kami dapatkan, tinggal pengejaran,” katanya, Minggu (26/6).

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah mendatangi tempat tinggal para pelaku. Namun, penyelidikan itu ternyata tidak memberikan petunjuk untuk pengembangan perkara. Sebab, semuanya sudah dalam keadaan kosong.

“Dari pemeriksaan saksi-saksi, diketahui tempat tinggal para pelaku sudah kosong sekitar satu minggu,” jelasnya. “Mereka kos,” imbuhnya.

Untuk segera mengungkap sindikat tersebut, polisi pun melakukan cara lain. Yakni, mendalami keberadaan mereka dari informasi lingkungannya. “Upayanya adalah menggali informasi sebanyak mungkin dari keluarga dan pergaulan yang bersangkutan,” ucapnya.

Anwar menjelaskan, strategi lain yang diterapkan dalam perburuan adalah memetakan jaringan komplotan tersebut. Mulai dari mempelajari latar belakang pelaku, modus operasi, dan cara eksekusinya. “Untuk mendeteksi lokasi pelarian, kami harus mempersempit ruang gerak pelaku yang masih memungkinkan,” ungkapnya

Di sisi lain, polisi tidak menampik jika potensi kejahatan bakal meningkat menjelang lebaran. Untuk itu, berbagai cara agar kejadian serupa tidak terjadi bakal dilakukan. “Sistem pengamanan seperti satpam kami gandeng untuk selalu berkoordinasi jika mendapati hal-hal yang mencurigakan,” jelasnya.

“Selain itu, kami mengimbau manajemen objek vital untuk memasang kamera CCTV yang dapat merekam wajah,” lanjutnya.

Mantan Kapolres Nganjuk itu menambahkan, pihaknya juga meminta polsek jajaran untuk memahami titik kerawanan di wilayah masing-masing. Di titik-titik tersebut, petugas akan lebih meningkatkan intensitas patroli malam. “Di samping melakukan pengejaran kepada pelaku yang belum tertangkap, kami juga harus melaksanakan upaya pencegahan,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, saat ini polisi tengah memburu komplotan dari sindikat pencurian yang dikenal sadis. Upaya itu berawal dari tewasnya Dwi Arisandi yang menjadi sasaran amuk massa di Kahuripan Nirvana Village (KNV) Senin (20/6). Emosi warga meluap karena Arisandi telah menyerang Bripka Dwi Priyo Sudomo dengan parang. Dwi merupakan warga sekitar.

Kejadian bermula saat komplotan Arisandi mendatangi KNV Blok AA. Di lokasi, gerombolan itu berkeliling dan memotret rumah-rumah yang diduga kosong. Dwi yang melihat aktivitas mencurigakan tersebut lantas berupaya menanyakan tujuan komplotan itu.

Saat bertanya-tanya, tiba-tiba Arisandi membelakangi Dwi. Sejurus kemudian dia menyerang Dwi dengan parang yang disimpan di dalam tas pancing. Untungnya, Dwi dapat menangkis serangan itu dengan tangan kirinya. Meski pergelangan tangannya mengalami luka parah, Dwi berusaha melakukan perlawanan.

Nah, warga yang mendapati kondisi itu spontan mengamuk. Mereka menangkap dan menghakimi Arisandi sampai tewas. Saat melakukan penyelidikan, polisi menemukan dan menggeledah tempat tinggal Arisandi. Di sana, petugas menemukan tujuh senjata tajam (sajam) jenis parang dan pedang. Dua hari berselang, polisi menangkap pria berinisial L yang merupakan anggota komplotan Arisandi. Dia ditangkap di Jalan Kutisari, Surabaya. (cat/rev)

 

 Tag:   Begal Sidoarjo

Berita Terkait

Bangsaonline Video