Tak Laku, 22 Mobdin Pemkot Mojokerto Ditaksir Ulang
Kamis, 28 Juli 2016 18:23 WIB
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (PKNL) Jatim kembali memeriksa kondisi 22 mobil dinas (mobdin) milik Pemkot Mojokerto yang bakal dihapus. Pemeriksaan ulang itu diduga terkait tingginya nominal kendaraan operasional Satker yang bakal dilelang tahun 2015 silam.
Tingginya standar harga yang dipatok tim appresial pada kendaraan tahun 2001 itu diduga membuat lelang gagal karena tidak diminati pemakai.
BACA JUGA:
Tunjukkan Komitmen Perangi Narkoba, Pj Wali Kota Mojokerto Kembali Launching Kelurahan Bersinar
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Jadi Penyuluh Antikorupsi
Pj Wali Kota Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Masyarakat
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Cek Status Pemilih Jelang Pilkada 2024
"Kendaraan itu ditaksir ulang karena nilai penyusutannya kembali berkurang. Standar harga yang dipatok kan tahun 2015 lalu, kalau tahun ini tentu turun lagi," kata Kabag Umum Setdakot Mojokerto, Tjatur Susanto, Kamis (28/7).
Tjatur tidak mengelak tingginya nilai mobil yang dipatok berpengaruh terhadap penjualan. "Memang saya kira terlampau tinggi. Sehingga pengaruhnya ada," tambahnya.
Meski demikian, ia mengelak dikatakan peninjauan itu atas permintaan Satkernya. Sebab, kata ia, pihaknya tidak pernah mengajukan permohonan tersebut. "Itu bukan dari kami, coba ditanyakan DPPKA. Karena penghapusan itu kewenangan DPPKA," tandasnya.
Berlarut-larutnya lelang sebanyak 22 mobdin milik Pemkot Mojokerto membuat pihak Dewan setempat menawarkan opsi lain. Ketua DPRD, Purnomo menyarankan tim penghapusan aset bergerak tahun 2000-2001 itu mendatangi kantor Lelang untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) atas harga mobil yang telah ditetapkan.
"Kondisi mobil di pelataran Balai Kota itu tidak semakin bagus karena tidak segera laku. Kalau dianggap terlalu mahal dibandingkan dengan harga tahun yang sama di pasaran, Bagian Umum bisa meminta peninjauan kembali atas harga yang telah ditetapkan appraisal Balai Lelang," cetus Purnomo.
Politisi Banteng ini menilai nilai mobil jenis Toyota Kijang dan Isuzu Panther yang diputuskan terlalu mahal.
Simak berita selengkapnya ...