Wali Kota Blitar Curigai Penggerak Penolakan Risma ke Jakarta di Surabaya Orangnya Ahok
Senin, 08 Agustus 2016 16:27 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com – Gerakan sebagian warga Surabaya yang menandatangani petisi agar Wali Kota Tri Rismaharini menolak bertarung dalam pilkada DKI Jakarta mendapat perhatian Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mencurigai penolakan pencalonan Risma – panggilan akrap Tri Rismaharini - dalam pilkada DKI sebagai manuver Ahok.
Samanhudi mengatakan keinginan sejumlah warga di Surabaya kepada Risma untuk tetap menjabat Wali Kota Surabaya perlu ditelisik. Sebab tidak menutup kemungkinan gerakan itu justru dimotori oleh kelompok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengganjal pencalonan Risma ke Jakarta.
BACA JUGA:
Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi
“Masyarakat yang mana dulu, jangan-jangan orangnya Ahok,” kata Samanhudi dikutip dari Tempo, Senin 8 Agustus 2016.
Panglima Organisasi Massa Kawulo Alit ini menjelaskan, popularitas Risma cukup membuat para calon Gubernur DKI merasa ciut nyali. Karena itu mereka sangat berharap Risma tetap melanjutkan kepemimpinannya di Surabaya dan tak tergoda untuk mengikuti pemilihan Gubernur DKI.
Bagi Samanhudi, pemilihan Gubernur DKI memiliki pertaruhan besar bagi PDI Perjuangan. Karena itu semua kader harus memprioritaskan kepentingan dan kehormatan partai untuk meraih kemenangan. “Saya kira yang bisa menandingi Ahok hanya Bu Risma,” kata wali kota dari PDIP ini.
Bahkan sosok Djarot Syaiful Hidayat yang saat ini menduduki kursi Wakil Gubernur DKI dianggap belum mampu menandingi popularitas Basuki Tjahaja Purnama. Karena itu konyol jika PDIP tetap memasang Djarot menjadi lawan Ahok dalam pilkada DKI. Sebab meski memiliki catatan kesuksesan dalam memimpin Kota Blitar, sosok Djarot belum begitu populer bagi pemilih DKI.
Karena itu Samanhudi mendorong partainya untuk mengusung Risma dalam pilkada DKI, dan tak memberi ruang bagi Ahok. Dia juga meminta masyarakat khususnya kader PDIP untuk mewaspadai potensi provokasi yang dilakukan tim sukses Ahok.
Sebelumnya warga Surabaya ramai-ramai menandatangani petisi agar Wali Kota Tri Rismaharini menolak bertarung dalam pilkada DKI Jakarta. Mereka membentangkan kain putih sepanjang 50 meter untuk menampung tanda tangan warga yang mampir ke car free day Taman Bungkul pada Ahad kemarin. Gerakan petisi bertagar #TolakRismakeJakarta itu diinisiasi komunitas media sosial @lovesuroboyo.
sumber : Tempo.co